Batubara (pewarta.co) Diduga menjadi virus korupsi Alokasi Dana Desa / Dana Desa (ADD/DD), Aktivis muda Nahdatul Ulama (NU) Batubara, Jasmi Assayuti meminta Pjs Bupati Batubara segera mengambil langkah bijak untuk mengevaluasi kinerja Kadis PMPD Mhd Nasir, Sos.
Selain itu, aktivis NU ini juag menilai sang Kadis kurang serius dalam melakukan tugas pengawasan ADD/DD tersebut.
“Banyak program Kades yang diduga tidak sesuai dengan hasil musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) sehingga alokasi anggaran DD sangat diragukan. Hal tersebut semakin diperparah dengan banyaknya program-program PMPD yang diduga tidak bermanfaat bagi pembangunan desa dan kepentingan masyarakat,” kata Jasmi kepada wartawan, Senin (12/3/2018).
Tidak sampai di situ, Jasmi juga mengaku heran dengan program bimbingan teknis (bimtek) yang dari tahun ke tahun terus dilakukan. Mulai dari Kades, Sekdes, BPD, PKK hingga bendarah desa yang menyedot anggaran tidak sedikit, sementara hasilnya tidak signifikan.
“Patut diduga program tersebut dijadikan objek bisnis oknum pejabat dengan modus plesiran bertopeng bimtek”, tudingnya.
Menurut Jasmi, bila hal ini terus dibiarkan maka dikhawatirkan alokasi DD tidak akan bermanfaat baik bagi masyarakat.
“Oleh karena itu, Pjs Bupati perlu melakukan evaluasi menyeluruh pada dinas PMPD tersebut karena disinyalir sudah menjadi virus korupsi anggaran desa. Kemudian adanya kesan pembiaran terhadap pelaksanaan pembangunan di desa sehingga apartur desa diduga ‘leluasa’ mengambil bagian dari dana tersebut,” imbuhnya.
Selain itu juga, pihaknya berharap aparat penegak hukum turun tangan melakukan penyekidikan agar program pemerintah tersebut transparan dan tidak sebatas menguntungkan pihak dan kelompok tertentu”, tandasnya. (red)