Medan (pewarta.co) – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Perum Bulog Divre) tepat memasuki usia ke-51 tahun. Dalam usianya yang mencapai separuh abad ini, Perum Bulog telah hadir melaksanakan tugas pelayanan publik bagi masyarakat Indonesia di bidang stok dan ketahanan pangan.
Peringatan HUT ke-51 itu juga diperingati di Perum Bulog Divre Sumut Jalan Gatot Subroto No 180 Medan, Senin (14/5/2018). Tahun ini Perum Bulog mengangkat tema Kreasi Tiada Henti yang merupakan perwujudan Perum Bulog saat ini dan yang akan datang.
Kepala Perum Bulog Divre Sumut Benhur Ngkaimi menyebutkan, serangkaian HUT ini Bulog tetap memfokuskan tiga peran strategisnya yakni menjaga ketersediaan bahan pangan, keterjangkauan dimana Bulog terus berusaha mendistribusi bahan pangan ke seluruh pelosok daerah melalui Sub Divre Bulog di Sumatera Utara. Dan ketiga, menjaga stabilitas harga di pasaran melalui operasi pasar.
Didampingi Kabid Komersil Rusli kepada wartawan, Benhur menuturkan dalam perjalanan ke 51 tahun ini, nyatanya masyarakat masih sangat membutuhkan Bulog di tengah mereka.
“Bulog siap melakukan pengamanan untuk semua komoditi pangan,” tegas Benhur.
Diungkapkannya, Bulog menjamin stok pangan aman dan cukup, bahkan distribusi juga lancar sampai ke pelosok daerah.
“Menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun 2018 ini diharapkan tidak ada masalah dan harga relatif stabil,” kata Benhur.
Benhur juga menyebutkan, sampai saat ini stok beras yang dimiliki Bulog mencapai 80.000 ton dan sudah disebarkan ke seluruh gudang Bulog di Sumatera Utara sehingga dari sisi keterjangkauan, masyarakat mudah mendapatkannya.
Stok gula pasir, sebanyak 20.000 ton dan dalam perjalanan 3.000 ton dengan harga jual ke konsumen Rp12.500 per kg. Daging beku kerbau dari India sebanyak 200 ton untuk stok menjelang bulan Ramadhan dan lebaran dengan harga jual Rp80.000 per kg. Tepung 24.000 kg dan minyak goreng 200.000-an liter.
“Semua komoditi itu sudah disebar ke seluruh gudang Bulog di Sumut,” ujarnya.
Untuk menjaga stabilisasi harga di pasar, Benhur menyebut Bulog sudah melakukan operasi pasar (OP) sejak dua minggu lalu. Dengan OP ini, terutama OP beras diharapkan harga bisa di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp9.940-Rp9.945 per kg dan harga maksimal Rp9.850 per kg. OP sudah di beberapa tempat pasar tradisional di Medan seperti Pasar Sei Sikambing, Pusat Pasar dan Pasar Petisah.
“Ini yang coba kita lakukan, ada sinergi dengan BUMN seperti PT Pupuk Indonesia, PT Rajawali Nusantara Indonesia dan PT Shang Hyang Sri. Bulog siap melakukan pengamanan untuk semua komoditi pangan” katanya.
Selain itu, Bulog juga melakukan sosialisasi ke pedagang tentang harga jual wajib di bawah HET. Beras medium setara IR 64 Bulog Rp8.600 per kg dan dijual Rp9.450 per kg. Beras premium Rp10.000 per kg dan di pasar mencapai Rp12.500 per kg.
Benhur mengimbau masyarakat jangan panik menjelang Ramadhan dan Lebaran ini dengan memborong barang.
“Stok pangan cukup dan aman sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkanm,” imbuhnya. (gusti/red)