Medan (pewarta.co) – Sebanyak 2.885 Personel dari Poldasu dan jajarannya dikerahkan untuk melakukan pengamanan pelaksanaan perayaan Hari Buruh (May Day) yang akan dilaksanakan pada 1 Mei 2017 mendatang.
Anggota kepolisian tersebut terdiri dari 657 personel Polda Sumut dan 2.228 personel dari satuan kewilayahan (Polres) dan jajarannya.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, pengerahan pasukan itu dilakukan untuk mengamankan jalannya perayaan ‘May Day’ di Sumut.
“Pengamanan ini dilakukan bekerja sama dengan Mitra Kambtibmas untuk menciptakan suasana yang kondusif di Sumut. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Rina kepada wartawan, Kamis (27/4/2017)
Menurut Rina, sejumlah elemen buruh yang akan melakukan perayaan May Day itu berasal dari Kota Medan, Deli Serdang, Labuhan Batu, Taput dan Kota Pematang Siantar.
“Kebanyakan dari para buruh itu melakukan
perayaan dengan melaksanakan kegiatan seperti Pawai, Hiburan, Lucky Draw, Bakti sosial, Long march, unjuk rasa damai dan pernyataan sikap pekerja/buruh,”ujar Rina.
Dia menyebut, sejumlah elemen buruh yang akan melaksanakan kegiatan Serikat Pekerja Industri (SPI), akan melaksanakan kegiatan pawai dengan menggunakan sepeda motor yang dipimpin Amin Basri dengan jumlah massa kurang lebih 250 orang. Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumut Pimpinan Willy Agus Utomo dengan jumlah massa kurang lebih 600 orang akan melaksanakan long march dengan tujuan kantor Gubsu, Bundaran Jalan Gatot Subroto (Majestyk) dengan tuntutan hapuskan out souching, naikkan upah dan hak normatif buruh.
“Kedua ormas buruh itu akan melakukan kegiatan di Medan. Ada yang melakukan pawai ada juga yang melakukan long march dengan tuntutan kenaikan upah buruh dan menghapuskan out sourching,”sebutnya.
Sementara itu, Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sumut,
Ajudan Komisaris Besar Polisi (AKBP) MP Nainggolan mengatakan pelaksanaan hari buruh Internasional di wilayah Sumatera Utara khususnya di wilayah Kota Medan dimungkinkan disusupi oleh berbagai
kepentingan tim sukses Pilkada Kabupaten /Kota 2017 oleh parpol, calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang akan maju menjadi peserta pemilukada 2017 di Provinsi Sumatera Utara.
“Mereka akan memanfaatkan penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang mereka nilai tidak berpihak kepada rakyat. Adapun perkiraan kerawanan yang kemungkinan terjadi di lokasi konsentrasi massa adalah sabotase, penembak gelap, teror bom, aksi unjuk rasa yang dilakukan dengan cara kurang santun, melempar dan memaki petugas,” kata Nainggolan.
Karena itu, Polda Sumut menghimbau kepada masyarakat untuk tidak bertindak anarkis.
“Berunjuk rasalah dengan damai dan
tertib,”harapnya. (red)