Brandan (Pewarta.Co) – Untuk memerangi kemaksiatan yang terus merajalela, berbagai elemen masyarakat Pangkalan Brandan menggelar musyawarah di gedung Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Jalan Bypass Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Minggu (16/8) pagi.
Musyawarah yang dipelopori oleh Aliansi Suara Umat Muslim Indonesia (ASUMSI) tersebut khusus membahas masalah suburnya kemaksiatan di Brandan, salah satunya cafe dan warung remang-remang di kawasan Teluk Aru.
Dalam musyawarah itu, kordinator ASUMSI Fariz Riza Fahlevi (25) mengatakan, akan segera melakukan kordinasi dengan para pelaku maksiat melalui pihak terkait. “Jika setelah diingatkan masih tetap beroperasi, jangan salahkan kami jika kami memberikan tindakan tegas,” pungkas Fariz.
Puluhan peserta yang hadir dari berbagai elemen masyarakat yang terdiri dari unsur Ormas, OKP, tokoh masyarakat, tokoh agama, BKM dan remaja Masjid sepakat untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, khususnya di Pangkalan Brandan.
Disamping bersemangat untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, peserta yang hadir dalam musyawarah itu mendukung penuh agar legalitas ASUMSI segera dikukuhkan, agar memperkuat setiap gebrakan yang dilakukan di kemudian hari.
Tokoh masyarakat agama Pangkalan Brandan Syekh H Ramly Syafruddin mengatakan, kejahatan yang terorganisir dapat dengan mudah mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. “Maka dari itu, mari bersama-sama kita tegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dimanapun dan kapanpun, kemaksiatan harus kita perangi,” pungkasnya, seraya diikuti dengan aplaus dari para peserta musyawarah. (AVID)