MEDAN (pewarta.co) – Aksi begal dan jambret jalanan sepertinya tak ada habisnya. Bahkan semakin marak di kota Medan. Belum lagi terungkap dan tertangkap kasus jambret yang terjadi di Jalan Putri Hijau tepatnya di depan kantor Samsat kemarin lalu, hingga membuat korbannya terluka karena jatuh dari kretanya ke aspal jalan, kini bandit jalanan beralih ke wilayah Hukum Polsek Medan Timur.
Tepatnya di Jalan Prof. HM Yamin, Kecamatan Medan Timur, seorang mahasiswi yang diketahui bernama, Siti Julianti (19) warga Jalan Pendidikan, Dusun 5, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang/Jalan Gurila No.4, Kelurahan Seikera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan, jadi korbannya, Sabtu (7/10/2017) sekira pukul 10.00 wib.
Untungnya kali ini pelakunya berhasil ditangkap massa. Karena geram, pelaku yang diketahui bernama, Benyamin Gultom (38) warga Jalan Delitua Medan ini, tak luput dari amukan massa. Akibatnya, pelaku kritis tak berdaya.
Oleh petugas Poksek Medan Tinur yang mengetahui kejadian itu dan datang ke lokasi, membawa pelaku ke RS Bhanyangkara Medan, guna mendapatkan perawatan medis.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dikepolisan Sektor Medan Timur, pagi itu, Siti Julianti (korban) berada di tepi Jalan Prof. HM Yamin guna menunggu mobil Angkot (Angkutan Kota), sambil memegangi HP miliknya.
Tak lama kemudian, Benyamin Gultom (pelaku) datang menghampirinya dengan mengendarai kreta Honda Supra X 125 BK 6236 UH ke arah korban.
Dengan cepat, pelaku langsung merampas HP tersebut dan tancap gas. Seketika korban terkejut dan berteriak ‘Jambret..jambret..’ hingga mengundang perhatian banyak orang. Namun korban sempat terseret ke aspal jalan karen mempertahankan HP-nya hingga mengalami luka.
Para pengendara dan pengguna jalan serta masyarakat setempat yang mendengar jeritan dan mengetahui kejadian itu, tanpa dikomandoi langsung respon dengan melakukan pengejaran.
Beberapa meter dari lokasi, pelaku dan kendaraannya terjatuh dan berhasil ditangkap lalu diamuk warga. Sementara korbannya ditolong oleh warga dan dibawa ke Klinik terdekat untuk mengobati luka yang diderita.
“Tadi pagi korban pas mau nunggu angkot bang, rupanya dijambret sama pelakunya yang naik kreta sampai korban terseret menjerit-jerit. Tadi warga ramai yang mengejarnya samapi pelaku tertangkap dan diamuk massa. Sebelum polisi datang, pelakunya sempat diikat oleh warga,” ungkap, Rozie, warga yang sempat mengetahui aksi perampokan itu.
Menurutnya, Kota Medan sudah tak aman. Pasalnya, dalam kurun beberapa hari sejak kejadian tadi, terus menerus pelaku bandit jalanan seperti begal dan jambret beraksi dan tak kebal takut ditindak polisi meski beberapa minggu lalu, polisi menembak pelaku begal hingga mati, dimana korbannya driver ojek online.
“Ngeri kali sekarang, bukan hanya malam, pagi terang gini aja begal dan jambret berani berkeliaran dan beraksi. Di Medan ini sudah ngeri, takut-takut awak dibuat begal dan jambret ini,” ujar, Rozie yang diamini beberapa warga lainnya.
Kapolsek Medan Timur, Kompol Wilson Pasaribu, melalui Kanit Reskrimnya, Iptu Inade Yoga, SIK mengatakan bahwa pelaku saat ini masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan dan belum bisa diinterogasi polisi karena belum sadarkan diri.
“Dua orang saksi atas nama, Jon Epi Jal (56) warga Jalan HM.Yakub, Gang Amat No.5 dan Reza (43) Jalan HM.Yamin No.203, Kecamatan Medan Perjuangan, sudah kita mintai keterangannya. Sementara kita juga amankan HP merk SONY EXPERIA milik korban dan juga kreta Honda Supra X 125 BK 6236 UH milik tersangka,” terangnya.
Polisi mengaku masih menunggu tersangka baikan guna dilakukan pemeriksaan serta pengembangan. “Kan masih terkapar pelakunya, belum bisa diinterogasi. Data sementara yang bisa didapat, baru itu,” ujar, Iptu Imade Yoga. (red)