MEDAN (pewarta.co) – Rasa aman dan nyaman adalah hak semua warga negara tanpa terkecuali. Namun di Kota Medan, hak mendasar warga negara itu dua hari ini terusik.
Bagaimana tidak, selama dua hari berturut – turut, terjadi perampokan yang disertai pembunuhan terhadap pengemudi angkutan berbasis aplikasi online.
Oleh sebab itu, muncul kekhawatiran di masyarakat. Terlebih bagi yang sering beraktifitas di luar rumah pada waktu malam hari.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Sumatera Utara, Abyadi Siregar angkat bicara.
Kepala Lembaga Negara di Sumut yang konsen terhadap pelayanan publik ini mengatakan, aparat keamanan untuk meningkatkan keamanan. “Kita berharap, selaku aparat keamanan, agar jajaran kepolisian di Kota Medan dapat meningkatkan pengamanan kota,” ujar Abyadi, Minggu, (24/9/2017).
Oleh sebab itu, Abyadi menyarankan agar petugas keamanan meningkatkan patroli pengaman dan mempermudah kanal pelaporan bagi warga. “Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, mungkin bisa dilakukan dengan meningkatkan patroli keamanan kota dan mempermudah kanal laporan bagi warga kepada aparat kepolisian atas sebuah peristiwa.
Selain itu, orang nomor satu di Ombudsman Sumut ini berharap agar aparat kepolisian bisa bertindak tegas terhadap pelaku begal yang sudah sangat meresahkan ini. “Saya kira, aparat kepolisian juga kita harap dapat bertindak tegas kepada para pelaku begal. Jangan diberi ampun dan bersihkan Kota Medan dari aksi – aksi begal,” harapnya.
Sebelumnya, dua hari berturut – turut, dua pengemudi angkutan berbasis online meninggal dunia usai dibegal kawanan rampok.
Pertama, Ridwan Limbong (34) pengemudi grab bike ini kehabisan darah setelah dianiaya kawanan rampok saat mempertahankan sepeda motornya di bundaran Hotel Pardede pada Sabtu, (23/9/2017) dini hari. Dalam peristiwa itu, satu tersangka berinisial MD (23) warga Jalan Tuba IV Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai berhasil diamankan.
Teranyar, seorang pengemudi taksi online bernama David Julher Simanjuntak tewas dirampok saat mengantarkan penumpangnya Minggu (24/9/2017) dinihari.
Korban yang belakangan diketahui merupakan warga Jalan Kemiri II Gang Harjo Simpanglimun, Medan Kota ini ditemukan jasadnya didalam parit di kawasan Jalan Sempurna, Medan Kota sekira pukul 1 dinihari. Saat ditemukan, terdapat luka di sekujur tubuhnya akibat penganiayaan. Diduga korban melawan saat dirampok penumpangnya.
Sedangkan mobil korban, Avanza putih plat BK 1281 BP raib. Diduga ia dibuang oleh perampoknya yang kabur setelah merampok.
Tersiar kabar, sebelum ditemukan tewas, diketahui yang mengorder taksi milik David menggunakan akun atas nama Den Gegana Polda Sumut (Brimob) dari Jalan Sutomo menuju Jalan Wahidin Medan pada pukul 19.06 WIB. (red)