Medan (pewarta.co) – Hasil survey literasi dan inklusi keuangan Otoritas Jasa Keuangan tahun 2016 menempatkan indeks inklusi keuangan (konvensional) di Sumut sebesar 75,27% dan 3,04%.
“Tentunya, hasil ini merupakan sinergi positif komponen penyaluran dana Kredit/Pembiayaan sebesar
Rp210.231 miliar (YoY tumbuh 9,26% atau 3,05% Ytd) dan kegiatan penghimpunan dana sebesar Rp224.741 miliar (YoY tumbuh 5,46% atau 3,11% Ytd),” tutur Kepala Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara Lukdir Gultom dalam dialog bersama media di kantor Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (19/9/2018).
Dijelaskannya, berdasarkan kondisi ini maka secara Ytd, pencapaian Sumut sebenarnya lebih tinggi dari capaian nasional, untuk kegiatan penghimpunan dana mengingat nasional hanya mampu tumbuh 1,77%.
Namun demikian, sebutnya, penyaluran kredit/pembiayaan masih menjadi pekerjaan rumah yang masih perlu ditingkatkan penetrasinya di tahun 2018. Disebutkannya, meskipun secara YoY sudah melampaui target yang diharapkan (9%), tetapi posisinya masih di bawah rata-rata nasional (sementara) yang mampu melesat ke angka 11,59% (YoY) dan 5,27% (Ytd).
Secara keseluruhan, kontribusi perkreditan perbankan di Sumut terhadap nasional per Juli 2018 baru sebesar 4,18%. Demikian pula halnya share realisasi penghimpunan dana yang baru sebesar 4,18%.
Lukdir juga mengungkapkan, komponen kinerja intermediasi perbankan di Sumut juga masih relatif baik dengan LDR (Loan to Deposit Ratio) 93,87 (konvensional) dan 88,04% (syariah).
“Tentunya, pelaksanaan peran ini diikuti dengan tatakelola perkreditan yang semakin baik sebagaimana tercermin dari NPL (Non Performing Loan) atau kredit bermasalah rata-rata masing-sebesar 2,85%,” ujarnya.
Dijelaskannya, secara keseluruhan, sasaran kredit/pembiayaan terbesar masih ditujukan pada sektor pertanian, Industri pengolahan, dan perdagangan besar/eceran.
Dalam dialog bersama media itu, OJK Regional 5 Sumbagut menghadirkan narasumber dari Bank Mestika dan Bank Sumut yang menyampaikan cara mengajukan permohonan kredit/pembiayaan modal kerja produktif sektor perbankan. (gusti/red)