Jayapura (pewarta.co) – Nafas PSMS Medan untuk tetap bertahan diajang kompetisi Liga 1 Indonesia, mulai terengah-ngeh. Nasib mereka untuk bertahan di Liga 1 makin menipis.
Kekalahan atas Persipura Jayapura dengan skor 3-1 dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-32 di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu (24/11/2018) membuat peluang mereka keluar dari zona degradasi makin berat.
Apalagi saat ini PSMS masih bertengger di dasar klasemen sementara dengan mengoleksi 34 poin.
Tapi mereka masih bernafas lantaran ada tiga laga tersisa. Bersua Persebaya Surabaya main di kandang, kemudian PSM Makassar di tandang dan hadapi PS Tira di tempat netral.
Mungkin nasib PSMS bertahan atau tidaknya di Liga 1 pada laga bentrok kontra Persebaya Surabaya.
Di situ peluang mereka untuk meraih poin penuh demi mengejar poin dari tim lain. Jika kalah, PSMS game over alias selesai.
Sejatinya PSMS mampu menahan imbang permainan Persipura pada babak pertama. Mereka bermain tanpa gol.
Lini pertahanan PSMS pun terlihat kokoh mampu menghalau pergerakan Boaz Solossa dkk.
Namun pada babak kedua mereka harus kebobolan tiga gol. Gol pertama Persipura yang diciptakan Hilton Moreira membuat petaka untuk PSMS.
Setelah kebobolan satu gol, Persipura menambah golnya melalui Boaz. PSMS pun makin jauh tertinggal.
Namun PSMS mampu bangkit dengan memperkecil ketinggalan lewat gol Shohei Matsunaga dari titik putih.
Tim asuhan Peter Butler pun makin semangat untuk menyamakan kedudukan.
Keasyikan menyerang justru PSMS malah kebobolan.
Lewat serangan balik cepat, Persipura mampu menambah keunggulan menjadi 3-1 lewat Hilton Moreira. Keunggulan Persipura 3-1 pun bertahan hingga peluit panjang ditiupkan.
Sementara pelatih PSMS, Peter Butler mengaku sangat kecewa atas kekalahan dari Persipura Jayapura.
Padahal pada babak pertama, anak asuhnya mampu bermain bagus. Namun pada babak kedua, ia harus akui kualitas Persipura lebih bagus.
“Babak pertama saya senang dengan pemain saya mereka bermain imbang. Persipura lebih bagus sebagai tim di babak kedua. Saya sangat kecewa hasil ini. Pemain asing kami juga tidak bagus hari ini,” katanya.
Tentu dengan kekalahan itu membuat asa Butler makin menipis. Ia harus ikhlas jika nantinya PSMS terdepak dari Liga 1.
Apalagi ia sangat kecewa dengan penampilan dua pemain asingnya yang bermain buruk.
“Kita ada tiga laga lagi, tapi kalau bermain jelek seperti ini kita tidak bisa bertahan di Liga 1. Kita tidak ada karakter di babak kedua. Mentalitas juga tidak bagus. Itu sangat sulit, tidak bisa bertahan di Liga 1. Ada dua pemain asing kita dari Brazil bermain hari ini seperti pemain divisi dua,” pungkasnya.
Selanjutnya, PSMS akan berhadapan dengan Persebaya Surabaya pada 1 Desember 2018 mendatang.
Laga itu menjadi laga penting buat PSMS untuk bertahan di Liga 1. Jika mereka menelan kekalahan lagi, nasib mereka akan terdepak dari Liga 1. (Dimitri/red)