Medan (pewarta.co) – Pelancong dari Medan sangat berpotensi bagi Negeri Perak, Malaysia. Untuk itu, pemerintah Negeri Perak menggelar Misi Galakan Pelancongan Negeri Perak ke Medan di Grand Aston Medan, Jumat (19/10/2018).
Pada ajang ini, Negeri Perak menawarkan dua event wisata, yakni tema taman dan medical tourism. Negeri Perak membawa 50 lembaga meliputi perhotelan, travel agent, rumah sakit, wahana wisata, dan media.
“Kerajaan Perak datang ke Medan untuk menawarkan destinasi produk pelancongan kepada warga Medan. Banyak yang kami tawarkan dan kami fokus pada dua segmentasi kepada warga Medan, yakni theme park yang cukup unik, cantik di Ipoh. Ada juga Lost World of Tambun, dan MAPS (Movie, Animations Park Studio),” kata Pengerusi Jawatankuasa Pelancongan, Kesenian, dan Kebudayaan Negeri Perak YB Encik Tan Kar Hing.
Hadir pada acara itu Konsul Jenderal Malaysia di Medan Amizal Fadzli bin Rajali, Direktur Tourism Malaysia di Medan Azhari Haron, Unit Perancang Ekonomi Negeri Perak Abdul Rahman bin Hashim, Ketua Pegawai Eksekutif Tourism Perak Puan Zuraida binti MD Taib.
Diungkapkannya, tema yang terbaru dalam MAPS itu adalah mentalis Sacred Riana asal Indonesia. Menurutnya itu akan menjadi tarikan baru bagi warga Medan pada Oktober 2018 ini. Selain tema taman (theme park), kata Tan Kar Hing, pihaknya datang ke Medan juga untuk mempromosikan pelancongan kesehatan kepada warga Medan.
Dituturkannya, karena Medan dinilai berpotensi bagi wisata Negeri Perak, pihaknya berencana mengurus direct flight (penerbangan langsung) dari Medan ke Ipoh. Pasalnya, untuk menuju Ipoh, Perak, warga Medan biasanya harus melalui bandara di Kuala Lumpur dan Penang. Setelah itu menggunakan mobil dengan jarak tempuh 90 menit ke Ipoh.
“Nantinya tak perlu singgah melalui Penang atau Kuala Lumpur,” ucapnya.
Sementara itu Konsul Jenderal Malaysia di Medan Amizal Fadzli bin Rajali pada kesempatan itu menyatakan ajang ini sangat ditunggu para agensi untuk mempromosikan paket-paket wisata berkualitas yang ada di Negeri Perak. Dengan adanya acara ini, Konsul berharap dapat mencapai sasaran 36 juta pelancong pada 2020 dengan pendapatan sekira 168 miliar Ringgit Malaysia atau sekira 40 miliar dolar Amerika.
“Sasaran itu diharapkan paling banyak pelancong dari Indonesia yang merupakan pasar kedua pelancong asing yang masuk ke Malaysia,” kata Amizal.
Dia juga menyebut, dari Januari – April 2018 kedatangan pelancong Indonesia ke Malaysia sebanyak 1,043 juta orang. Jumlah ini meningkat 8,4 persen dibanding posisi sama tahun lalu. Sedangkan total pelancong asing yang masuk ke Malaysia dari Januari – April 2018 mencapai 8,47 juta orang.
Konsulat.
Disebutkannya, pihaknya mendukung promosi yang dilakukan negeri-negeri di Malaysia, seperti Negeri Perak dalam menarik pelancong. Dia mengungkapkan, hal itu sebagai langkah untuk menyumbang pembangunan ekonomi secara menyeluruh.
“Kami siap kerjasama dengan agensi untuk memanfaatkan peluang ini,” tuturnya.
Sedangkan Direktur Tourism Malaysia di Medan Azhari Haron.
Haron mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Tourism Negeri Perak untuk mempromosikan pelancongan Malaysia kepada warga Medan. Menurutnya setiap pekan pasti ada warga Medan bersama keluarganya berkunjung ke Malaysia.
“Jarak dari Medan ke Malaysia cuma 1 jam dengan pesawat sehingga ada saja warga Medan yang datang melancong maupun berobat,” ujarnya.
Selain suka wisata pelancongan dan medis, Haron juga melihat warga Medan menggemari kuliner.
“Orang Medan suka kuliner. Kalau berkunjung ke Ipoh, bisa cicipi Mie Kecap. Ipoh terkenal dengan Mie Kecapnya,” kata Haron.
Haron juga berharap kedatangan pelancong ke Malaysia bertambah setiap masa. (gusti/red)