Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw memerintahkan jajarannya untuk menyiagakan personil di masing-masing kantor Polisi sebanyak 2/3 kekuatan.Jenderal berbintang dua ini juga memerintahkan untuk meningkatkan pengetatan pengamanan Mako Poldasu, Brimobda, SPN, Polairud, Sabhara, Lantas dan rumah dinas/jabatan serta perumahan miliki Polri.
Selain itu, Kapoldasu juga meminta untuk mensterilisasi setiap kendaraan dan orang yang akan memasuki Mako dengan membuat barikade berlapis guna memperkecil ruang masuk kelompok penyerangan dilakukan terduga teroris di Mako masing-masing dan asrama.
“Tempatkan anggota PAMTUP pada posisi pantau dan Matbar diluar Markas dalam radius aman untutk mengawasi setiap orang dan gerakkan para pihak yang hendak menggambarkan dan melakukan penyerangan (gunakan alat deteksi atau Camera untuk merekam mereka yang akan memasuki areal Markas),” sebut Irjen Pol Paulus Waterpauw.
Kemudian untuk meminimalisir jatuhnya korban petugas, Sahbara dan Brimob agar gunakan rompi anti peluru tanpa helm saat melakukan penjagaan Mako dan atau Asrama.
Tunjuk penanggungjawab jaga Markas denga libatkan perwira yang miliki kemampuan deteksi pengamatan dan penindakkan baik guna dapat mengendalikan anggota jaga.
Gunakan SOP jaga Mako yang berlaku dengan penuh tanggungjawab dan laporkan perkembangan sikon di wilayahnya masing untuk para kapolres/tabes serta pamatwil polda sesuai pembagian wilayah tugasnya.
Agar bersihakan pedagang atau perparkiran masyarakat umum didepan Mako masing-masing sehingga Pandangan Satuan pengamanan Mako dapat secara bebas memantau hilir mudik setiap orang yang melintasi depan Mako.
Kapoldasu juga memberikan catatan penting yakni manfaat siaga 1 denga menggunakan kekuatan 2/3 dari jumlah anggota yang ada dimasing-masing Satker baik itu Polda, Polres dan Polsek guna memudahkan pemanfaatannya oleh Kasatker masing-masing. (red)