Batubara (Pewarta.co) – Berbeda pandangan dalam menyeleksi berkas salah satu oknum bakal calon (balon), panitia Pilkades Desa Lubuk Ulu, Kec Datuk Lima Puluh, Kab Batubara bercokol.
Percokolan para penyelenggara Pilkades tersebut mendapat sanggahan masyarakat yang menghadiri rapat penyampaian kritik dan saran, Selasa (16/10/2019) di aula kantor Desa Lubuk Ulu.
Dalam rapat tersebut masyarakat meminta panitia mengklarifikasi viralnya pemberitaan di media soal dugaan ijazah palsu salah satu oknum balon Kades berinisial SN alias BY.
Menjawab masyarakat, Abdulrahman salah satu anggota panitia Pilkades mengatakan, dari hasil seleksi yang dilakukan pihaknya menemukan kejanggalan pada copy ijazah SD milik SN.
“Pada ijazah SD milik SN tidak ditemukan sidik jari (tiga jari kiri) dan penulisan alamat sekolah juga tidak jelas. Kemudian pada ijazah paket B tidak disertai daftar nilai”, ungkap Rahman.
Menurut Rahman, berdasarkan temuan itu dirinya bersama beberapa panitia lain menyampaikan kepada ketua panitia untuk mendapatkan kesimpulan.
Namun hingga kini ketua belum memberikan persetujuan. Padahal kata Rahman, Perbup sudah menjadi acuan untuk mengambil sebuah keputusan.
Sementara ketua panitia Pilkades Zainuddin menerangkan, soal dugaan ijazah palsu bukan ranah panitia untuk memutuskan.
Panitia hanya melakukan seleksi yang kemudian akan diteruskan ke panitia kecamatan dan kabupaten.
“Kalau masyarakat meragukan ijazah SN silahkan diproses sesuai ketentuan. Kami akan menerima hasilnya, namun hasil itu harus dilengkapai keterangan dari pihak/instansi berwenang”, jawab Zainuddin.
Melihat kondisi rapat yang mulai memanas, tokoh masyarakat Sunaryo dan Suarlan meminta panitia harus jujur, transparan dan tidak berpihak kepada salah satu balon Kades.
“Kita mau memilih pemimpin desa, oleh karena itu panitia harus mengedepankan azas kejujuran. Seleksi berkas balon secara cermat dan jangan berpihak pada oknum yang administrasinya bermasalah”, pinta Sunaryo.
Pantauan wartawan, rapat yang berlangsung hingga siang namun tidak mendapat keputusan membuat anggota panitia Abdulrahman walk out dari ruang rapat diikuti puluhan masyarakat.
Dari keputusan yang dinilai mengambang, sejumlah warga yang hadir menduga oknum Ketua panitia berpihak pada SN yang merupakan balon petahana.
“Dia (Zainuddin) diduga kroni SN sehingga terkesan berpihak. Lihat aja dari jawabannya yang berkutat-kutat tanpa keputusan”, ungkap masyarakat menyayangkan.
Sekedar informasi, pada perhelatan akbar di pesta demokrasi melalui Pilkades di Desa Lubuk Ulu diikuti 3 balon Kades.
SN merupakan balon petahana dan 2 lainnya merupakan pendatang baru yakni Rusmanto dan Mhd Jamil.
Dari pandangan sejumlah tokoh masyarakat di desa itu memprediksi Rusmanto berpeluang besar untuk menduduki jabatan Kades Lubuk Ulu priode 2019 – 2025. (yuk/red)