Medan (pewarta.co) – Seorang panglima begal yang merupakan Target operasi (TO) polisi terpaksa ditembak mati Tim Serse Polsekta Medan Baru Polrestabes Medan.
Tersangka Chairul (25) warga Dipangegaran yang sudah buron selama dua bulan ini terpaksa ditembak mati, karena melakukan perlawanan ketika dibawa petugas untuk pengembangan terhadap rekannya Baron, Kamis (26/10/2017) pagi.
Penangkapan dan penembakan tersangka yang telah meresahkan warga itu langsung dipimpin Kapolsekta Medan Baru, Kompol Victor Ziliuw, SH, SIK, MH
Selain menembak mati pelaku, petugas mengamankan barang bukti, satu unit sepeda motor Beat BK 5307 SAF, satu buah pisau sangkur, satu buah kunci T dan L, enam butir selongsong peluru, dan satu buah airsoft gun.
Kapolsek Medan Baru, Kompol Vitor Ziliwu, SIK, SH, MH mengatakan, pelaku merupakan ketua kelompok Begal Chairul Cs, yang sebelumnya dua orang rekannya tewas setalah ditindak tegas petugas Medan Baru.
“Pelaku yang tewas ini, merupakan ketua Begal Chairul Cs, yang beberapa waktu lalu, dua rekannya sudah tewas setelah diberikan tindakan tegas, “ungkap Kompol Viktor Ziliwu, di RS Bhayangkara Medan.
Menurut Kapolsek Medan Baru itu, pelaku di berikan tindakan tegas oleh petugas karena pada saat pengembangan pelaku mencoba melawan petugas.
“Tadi malam, setelah kita amankan dan kita periksa, pelaku melawan petugas saat akan melakukan penangkapan terhadap rekannya, Baron, yang juga ketua begal Baron CS” ujar Victor Ziliwu.
Kelompok Begal Chairul Cs, merupakan rekan kelompok Begal Baron Cs, yang sama-sama beraksi di lapangan, dan berjumlah sembilan orang.
“Jadi mereka dua kelompok Begal, tetapi selalu bekerja sama dalam melakukan aksinya, mereka berjumlah sembilan orang, 3 sudah tewas ditembak mati, 4 orang sudah di proses di Polsek Medan Barat, Polsek Sunggal, Polsek Medan Baru dan Polrestabes Medan, dan satu orang masih DPO, berinisial P,” sebut mantan Kapolsek Medan Barat itu.
Kata Victor Ziliwu, kelompok Begal Chairul CS dan Baron CS dikenal sadis, dalam melakukan aksinya dengan menggunakan soft gun, parang dan balok.
“Mereka sudah beraksi 25 kali begal, 7 kali mencuri sepeda motor, dan hasil kejahatannya dijual kepada seseorang di wilayah Marelan, yang masih DPO,” papar Victor Ziliwu.
Sementara dari hasil pemeriksaan, dikatakan Viktor Ziliwu, bahwa para pelaku sebelum melakukan aksinya terlebih dahulu mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu. (red)