Medan (pewarta.co) – Pada umumnya para orang tua sudah mengerti teori pentingnya mendukung anak tumbuh bahagia, seperti menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anak. Namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan kondisi tumbuh bahagia (Grow Happy).
“Banyak orang tua yang masih belum bisa memaksimalkan keterlibatan mereka bersama anak meskipun telah susah payah menyisihkan waktu,” ungkap Psikolog Elizabeth Santosa M.Psi Psi SFP ACC dalam workshop bertema Grow Happy Parenting digelar Nestle LACTOGROW di Medan, Rabu (14/11/2018).
Di workshop itu, Nestle LACTOGROW, sebagai susu pertumbuhan untuk anak usia 1 tahun ke atas, juga menampilkan dokter spesialis anak, dr Fatima Safira Alatas PhD Sp.A(K) dari Universitas Indonesia sebagai narasumber. Kedua narasumber itu berbagi kiat mengenai gaya pola asuh ‘Grow Happy’ kepada para orang tua yang memiliki beragam tantangan di masa yang lebih dinamis dan modern, dalam menjalani perannya saat ini.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pemaparan studi Child Happiness yang diumumkan Nestle LACTOGROW pada Juli lalu di Jakarta. Studi Child Happiness menemukan bahwa anak merasa bahagia saat bermain bersama orang tua, bahkan lebih bahagia dari ketika mereka bermain bersama adik atau kakaknya. Namun nyatanya ditemukan lebih dari 50% orang tua merasa belum cukup hadir dan terlibat dalam kegiatan bersama si kecil.
Menurut Elizabeth, tantangan hidup modern seperti tingkat stres yang lebih tinggi atau interaksi yang intens dengan handphone misalnya, membuat keterlibatan emosional menjadi tantangan baru bagi orang tua.
Untuk itu dia memberikan tips agar lebih terlibat dalam kegiatan anak, yaitu bukan terfokus pada jenis aktivitas, namun waktu kebersamaan.
“Tidak ada distraksi pada saat melakukan aktivitas bersama anak. Melakukan eye-to-eye contact saat bersama anak. Dan buatlah anak merasa dirinya paling penting,” ujarnya.
Elizabeth juga memberikan beberapa kiat yang dapat membantu orang tua untuk membesarkan anak agar tumbuh bahagia. Diantaranya, memberikan makanan tepat waktu dan bergizi, mendukung kompetensi anak, cukupi waktu tidur anak, memberikan cinta tanpa syarat kepada anak, menjadi orang tua yang bahagia sehingga bisa menularkan kebahagiaannya kepada pasangan dan anak.
Lebih Ianjut Elizabeth mengatakan orang tua yang bahagia akan menghasilkan anak yang memiliki ketahanan terhadap stres dan tantangan hidup di masa depan, anak-anak ini dihasilkan melalui pola asuh orang tua yang bahagia dan terlibat dalam aktivitas anak.
Dia menjelaskan, untuk mengenal dirinya sendiri, setiap individu khususnya orang tua perlu memahami apa saja sumber kebahagiaan dalam hidup seperti positif afektif (tertawa, damai, pemenuhan diri), negatif afektif (marah, sedih, curiga), dan tingkat kepuasan hidup agar dapat mengajarkan anak bagaimana arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
Studi Child Happiness juga mengungkapkan bahwa anak Indonesia berpotensi kekurangan asupan nutrisi yang seimbang, yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kebahagiaan mereka. Studi ini sejalan dengan hasil penelitian lain yang menunjukkan bahwa masalah kekurangan gizi pada anak Indonesia masih tinggi.
“Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui dan mengerti nutrisi seimbang termasuk susu dengan kandungan gizi untuk melengkapi asupan nutrisi bagi buah hati mereka,” kata dokter spesialis anak dr Fatima Safira Alatas PhD, SpA(K).
Dia menyebutkan anak yang mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang akan memiliki saluran pencemaan yang sehat dan dapat menyerap nutrisi dengan baik sehingga anak akan memiliki selera makan dan pola tidur yang baik yang dapat menunjangnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Dr Fatima menambahkan, untuk membentuk saluran cerna yang sehat, keseimbangan mikrobiota usus harus dijaga, yaitu diantaranya dengan, konsumsi makanan bernutrisi lengkap dan bervariasi, konsumsi makanan yang mengandung probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan melakukan olahraga secara teratur.
Sedangkan Brand Executive Nestle LACTOGROW Pramudita Sarastri mengatakan supaya si Kecil tumbuh bahagia, dibutuhkan keselarasan antara nutrisi, stimulasi, dan keterlibatan orang tua dalam membangun dan memupuk kondisi grow happy.
“Dengan peran orang tua yang semakin menantang saat ini, membuat Nestle LACTOGROW berupaya untuk membantu orang tua dengan menggelar workshop Grow Happy Parenting untuk berbagi informasi dan kiat mengenai pola asuh anak serta tips memberikan nutrisi seimbang dan lengkap untuk tumbuh bahagia, yang dapat diterapkan dengan mudah,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, kata Pramudita, Nestle LACTOGROW juga memperkenalkan tampilan barunya yang telah diperkaya dengan DHA, kalsium, minyak ikan, dan Lactobacillus reuteri yang bermanfaat untuk tumbuh kembang.
Diungkapkannya, melalui kampanye Grow Happy, Nestle LACTOGROW ingin membantu orang tua untuk bisa menerapkan kemampuan untuk membangun kebahagiaan dirinya sendiri agar bisa membagikan kebahagiaannya pada anak dan keluarga serta menyediakan nutrisi yang optimal bagi anak-anak untuk tumbuh bahagia.
“Kami berupaya membantu para orang tua melalui upaya edukasi untuk menemukan bagaimana formulasi tumbuh bahagia melalui keselarasan nutrisi, stimulasi, dan keterlibatan orang tua yang sesuai dengan kondisi mereka masing-masing,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, kunci tumbuh bahagia dimulai dari pilihan orang tua di mana pilihan orang tua akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka di masa depan. (gusti/red)