TAPTENG (pewarta.co) – Peristiwa mudik berdarah terjadi di kapal penyeberangan Sibolga menuju Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara, Rabu dini hari, 20 Desember 2017 sekira pukul 01.30 WIB. Tiga korban tewas bersimbah darah.
Berdasarkan informasi yang sudah beredar di media sosial, peristiwa berdarah ini terjadi sekitar pukul.00.30 WIB di atas Kapal Motor Wira Glori (kapal milik PT Wira Jaya Logitama Line) saat berlayar di dekat Pulau Mursala Tapanuli Tengah dalam perjalanan dari Sibolga ke Gunungsitoli Nias.
Saat itu kapal membawa 700 penumpang menuju Pulau Nias dengan kapten kapal Nok Metusala (52).
Setelah kejadian itu kapal memutar balik ke Pelabuhan Sambas Kota Sibolga dan mengevakuasi tiga korban yang kritis. Dalam perjalanan ke RSU FL Tobing, ketiganya dinyatakan meninggal dunia.
Data ketiga korban, Odalige Harefa, (50), Desa Limba Barora, Kec. Gunung Sitoli Utara, Anugrah (Misinis II) (25), Gunung Sibolangit dan Peringatan Nduru, (25), Botohili Kec. Lahusa, Kab. Nias Selatan.
Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Agus Adhitama ketika dikonfirmasi, Rabu (20/12/2017) membenarkan terjadinya peristiwa pembunuhan diatas kapal Sibolga-Gunung Sitoli. Namun Kasat Reskrim belum dapat memberikan informasi lebih jauh, karena kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
“Korban sementara ada 3 orang, (sudah) di kamar mayat. Sebenarnya terjadinya di Tapteng, jadi kami sedang kumpul dengan Pol Air. Nanti info lengkapnya saya akan sampaikan ya,” ujar Agus saat dihubungi melalui panggilan telepon.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sibolga, Augustia Waruwu menjelaskan, peristiwa pembunuhan itu terjadi saat kapal dalam perjalanan dari pelabuhan Sibolga menuju Gunung Sitoli.
“Kapal berangkat dari Pelabuhan Sibolga hampir jam 11 malam. Kejadiannya dalam perjalanan, lewat Pulau Mursala. Tapi karena peristiwa itu kapal langsung kembali ke Pelabuhan Sibolga,” kata Augustia ketika dihubungi wartawan.
Augustia menyebut, dari tiga orang korban yang tewas tersebut, salah satunya adalah pelaku pembunuhan itu sendiri. Sementara satu korban adalah ABK kapal, dan satunya lagi seorang penumpang kapal.(mtr/red)