Medan (pewarta.co) – Mobil listrik Blits yang merupakan karya kolaborasi Universitas Budi Luhur Jakarta dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) bakal diproduksi massal sebagai kenderaan masa depan.
“Kalau dijual nantinya pasti harga bisa bersaing dan ada kajian secara ekonomis dengan industri existing agar mobil listrik itu bisa dijual. Untuk mobil ini sponsor utamanya memang PLN karena PLN sudah menyentuh semua sehingga pengisian listriknya gampang,” ungkap Leader PLN Blits Explore Indonesia Agus Muklisin di SMK Teladan Jalan Pertiwi Medan, Selasa (18/12/2018).
Untuk itu dia berharap, akan ada investor yang mau bergabung dan selanjutnya akan membuat bisnis gathering. Setelah ini mengundang pelaku usaha otomotif di Indonesia.
Mobil listrik itu memasuki Kota Medan setelah menempuh perjalanan sejauh 3.584km yang sebelumnya memulai perjalanan dari Surabaya, Jakarta, Bengkulu, Palembang, dan Padang. Medan merupakan kota keenam disinggahi
perjalanan PLN Blits Explore Indonesia itu.
“Dengan sampainya di kota Medan kita telah melintasi sekitar 600 KM dan kita akan terus menempuh hingga 1000 KM lagi,” kata Agus.
Disebutkannya, dua unit kenderaan berbahan tenaga listrik Blits dan mobil hybrid series Kasuari sedang dilakukan uji coba menjalani medan berat dengan melintasi seluruh pulau di Indonesia.
Agus meyakini meski pengembangan mobil ini mencapai Rp1 miliar untuk per unitnya, namun dengan produksi massal tentunya harga lebih murah. Pasalnya, yang dibuat adalah bahan-bahan yang benar-benar dibutuhkan dalam memproduksi mobil masa depan tersebut.
Menurutnya mobil yang diciptakan dalam mewujudkan mobil listrik pertama dari Indonesia untuk Rally Dakar 2020 itu terlihat mahal karena biaya risetnya. Akan tetapi, kata Agus, ke depan ini akan lebih murah dibandingkan dengan mobil yang berbahan BBM.
“Mobil Blits ini didesain untuk mobil jenis rally, otomatis secara konstruksi mekanik dan sebagainya di atas mobil pada umumnya,” ujarnya.
Diungkapkannya, mobil ini akan dibuat atau dipasarkan di daerah tertentu yang dilengkapi dengan stasiun pengisiannya juga. Ini supaya masyarakat dapat melihat bagaimana teknis dan kualitas mobil ramah lingkungan ini.
Kepala Pusat Studi Mobil Listrik Universitas Budi Luhur, Sujono menambahkan, untuk proses pembuatan mobil sendiri memakan waktu sekitar 7 bulan dan akhir Februari mulai diproduksi.
Dituturkannya, uji coba pertama mulai di Surabaya dan di Yogyakarta itu ada kendala kerusakan transmisi, butuh waktu dua minggu untuk perbaikan. Kemudian berlanjut hingga sekarang dan kendala yang dihadapi hanya kecil dan bisa diperbaiki.
Menurut dia, yang menjadi kendala utama di lapangan saat eksplorasi adalah pola mengendarai kendaraan di jalanan dengan karakteristik yang berbeda-beda. Dan pihaknya perlu penyesuaian baik cara mengendarainya di Medan, Padang, Pekan Baru, Riau dan Palembang.
“Itu semua berbeda-beda,” ucapnya.
Alami Kecelakaan
Perjalanan mobil listrik Blits dalam jelajah Sumatera tidak mudah, karena banyak rintangan yang harus dihadapi. Sebelum memasuki Kota Medan, PLN Blits Explore Indonesia mengalami insiden. Blits mengalami kecelakaan beruntun yang melibatkan mobil Crew PLN Blits Explore Indonesia.
Blits mengalami kecelakaan di 60km sebelum memasuki kota medan, dengan menabrak mobil patwal yang berada di depan. Tiba-tiba pada kecepatan 50-60 km/jam mobil patwal rem mendadak menghindari mobil pengguna jalan lainnya yang berada di depannya.
Seketika Blits tertabrak dari belakang oleh Kasuari hingga terdorong ke depan menabrak mobil patwal yang di depan Blits.
Setelah kejadian itu mobil listrik Blits dan Kasuari langsung di towing menuju bengkel rekanan di Medan untuk perbaikan.
“Kerusakan terparah terjadi pada Blits karena bagian depan menabrak patwal dan belakang ditabrak oleh Kasuari. Tetapi Insiden ini tidak menyurutkan semangat tim PLN Blits Explore Indonesia untuk menyelesaikan misi keliling nusantara sejauh 15.000km,” ungkap Yoga Uta Nugraha, Projek Leader Blits.
Ketua BPH Yayasan Budi Luhur Cakti , Kasih Hanggoro menambahkan, dalam insiden kecelakaan ini yang penting Crew PLN Blits Explore Indonesia dalam keadaan selamat. Crew Blits di lapangan bisa mengatasi masalah ini, dan tetap semangat dalam PLN Blits Explore Indonesia.
“Ini bisa menjadikan pengalaman berarti bagi tim Blits untuk misi PLN Blits Explore Indonesia, dan menuju Rally Dakar paling ganas di dunia,” jelas pria yang pernah mengikuti Rally Dakar di Argentina ini.
Blits (Budi Luhur – ITS) itu sendiri didesain untuk Rally Dakar Argentina mulai dari tubular sasis, bentuk bodi, electric motor, sampai dengan ketahan baterai.
Projek Blits merupakan inovasi mobil listrik yang dilahirkan dari anak bangsa sendiri, yang bisa dikenal oleh dunia.
Maka ditargetkan untuk mengikuti Rally Dakar yang merupakan rally paling ganas di dunia. Harapannya Blits bisa mengikuti Rally Dakar dengan spesifikasi canggih dan ketahanan yang mumpuni. (gusti/red)