Jakarta (pewarta.co) – Tim penasihat hukum terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir, Guntur Fattahilah bersyukur bila pemerintah memberikan status tahanan rumah kepada Ba’asyir. Ba’asyir masih menjalani masa tahanan selama 15 tahun di lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat terkait kasusnya.
“Alhamdulillah kalau memang demikian. Kalau memang Menhan sudah menyampaikan atau tokoh-tokoh saya berterimakasih pada tokoh politik, tokoh agama maupun tokoh masyarakat ataupun dari aparatur pemerintah. Menteri Pertahanan dalam hal ini atau menteri keamanan ya terimakasih kalau itu bisa diberikan,” kata Guntur di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (1/3/2018).
Sebelumnya, dikutip dari merdeka.com, Guntur mengikuti kabar bahwa Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berencana memindahkan pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid itu ke lembaga permasyarakatan (LP) daerah Solo. Menurut Guntur, Ba’asyir tidak mau dan ingin sepenuhnya jadi tahanan rumah.
“Saya sempat mendengar ada berita dimana pak Menhan akan memindahkan ustaz Abu bakar Ba’asyir ditahan di sekitar wilayah Solo dan saya konfirmasi ke ustaz Abu dan beliau bilang saya enggak mau dipindahkan ke Solo tapi kalau saya dipindahkan menjadi tahanan rumah saya mau,” terangnya.
Sebab, Ba’asyir menganggap mau di lapas manapun sama saja. Pria berusia 80 tahun itu ingin dirawat oleh keluarga.
“Kalau di LP sama saja mau di Solo, Gunung Sindur, Nusakambangan rata-rata sudah dirasain sama beliau. Kalau tahanan rumah kan bisa dirawat sama istri dan anaknya yang jadi perbedaan di sana,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Keduanya membahas permohonan terpidana kasus terorisme, Ustaz Abu Bakar Ba’asyir agar menjadi tahanan rumah.
Ryamizard yang ditemui usai pertemuan mengatakan Presiden sedang mempertimbangkan permintaan Abu Bakar Ba’asyir tersebut. Tidak tertutup kemungkinan permohonan mantan Ketua Majelis Mujahidin Indonesia itu dikabulkan.
“Yang penting dia tahanan rumah saja juga lebih bagus. Kan enggak apa-apa. Saudara, anak, cucu, kan kayak di rumah sendiri,” kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.(f/red)