Medan (pewarta.co) – Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Daniel Marunduri S.IK akhirnya angkat bicara seputar penemuan mayat di Jalan Darussalam Nomor. 68 Lingkungan III Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Sunggal.
Orang nomor satu di Mapolsek Sunggal ini mengatakan, bahwa korban bukan dibunuh melainkan meninggal dunia karena sakit. “Sesuai hasil pemeriksaan, korban bukan dibunuh. Tapi meninggal karena sakit,” kata Daniel ketika dikonfirmasi pewarta.co, Sabtu, (1/4/2017).
Daniel menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, diketahui bernama Fandi Purba dirinya diminta oleh anak korban bernama Maruli Sitompul lewat telepon agar menyuruh saksi untuk mencek rumah orangtuanya. Sebab, sudah emapt hari korban tidak ada kabar berita. “Jadi, saksi diminta oleh anak korban untuk mencek rumah orangtuanya dikarenakan empat hari tidak ada kabar berita. Dalam percakapan itu, anak korban meminta kepada saksi untuk mendobrak rumah orangtuanya bila diperlukan,” jelas Daniel.
Namun, Daniel menambahkan, saat itu, saksi enggan melakukan apa yang diminta anak korban setelah melihat kondisi rumah tersebut yang mrngeluarkan aroma tidak sedap. “Karena Fandi merasa tidak punya hak, mendobrak pintu, ia pun tidak melakukan apa yang diminta Maruli. Akan tetapi, Fandi melaporkan tentang adanya bau busuk yang keluar dari rumah korban,” tambah alumni Akpol tahun 2004 ini.
Tidak lama berselang, Kapolsek menerangkan, Maruli meminta saksi lain bernama Daniel Aritonang lewat pesan singkat untuk masuk kerumah guna melihat orangtuanya yang empat hari belakang tidak ada kabar berita. Saksi Daniel Aritonang yang tiba di rumah tersebut langsung memanggil korban. Karena tidak ada sahutan, ia pun masuk lewat pintu gerbang yang tidak terkunci.
“Selanjutnya Aritonang masuk ke rumah tersebut melalui pintu samping. Di situ, Aritonang melihat korban sudah tidak bernyawa dengan posisi terlentang hanya mengenakan pakaian dalam saja,” terang mantan Kapolsek Delitua ini.
Selain itu, kata Kapolsek, di samping jenazah korban ditemukan sebotol bir yang sudah terbuka dengan gelas berisi minuman tersebut dan obat resep dokter. “Jadi, dari hasil pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara, tidak ditemukan tanda kekerasan, dan saat ini, kita tengah meunggu persetujuan anak korban untuk autopsi jenazah orangtuanya.
Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Suleman Sitompul (75) meninggal karena dibunuh. Namun setelah petugas melakukan penyelidikan, alhirnya diketahui korban meninggal karena sakitnya. (red)