Medan (pewarta.co) – Mahasiswa internasional Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara untuk Tahun Akademik 2024-2025 bertambah sebanyak 23 orang. Mereka berasal dari Yaman, Sudan, Thailand dan Kamboja.
“Keseluruhan mahasiswa internasional untuk Tahun Akademik 2024-2025 sudah tiba di UMSU dan siap untuk mengikuti perkuliahan,” kata Wakil Rektor III UMSU Dr Rudianto MSi, Jumat (29/11/2024).
Dia menuturkan, kehadiran mahasiswa baru yang berasal dari empat negara ini menambah jumlah mahasiswa internasional UMSU menjadi 68 orang. Mahasiswa itu termasuk Diana Laewang asal Thailand yang kembali mendaftar melanjutkan studi di progam paacasarjana.
Rudianto menjelaskan, nama Diana Laewang sempat viral dengan pantunnya saat diberi kesempatan memberikan pidato mewakili teman-teman sengkatan saat momen wisuda sarjana.
Menurut Rudianto, para mahasiswa internasional ini mengambil pilihan di berbagai fakultas dan program studi. Di antaranya ada yang memilih kuliah di Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, FISIP, FAI, FEB dan FKIP.
Dijelaskan Rudianto, kehadiran mahasiswa baru dari luar negeri ini bagian dari program internasionalisasi UMSU. Menurutnya kehadiran mahasiswa internasional ini merupakan bukti, UMSU bisa diterima di masyarakat internasional.
“Kehadiran para mahasiswa internasional ini menunjukkan nama UMSU sudah dikenal di negara asal mahasiswa,” katanya.
Untuk membantu para mahasiswa internasional dalam mengatasi kendala bahasa, pihak universitas juga telah menyediakan Lembaga Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing yang memberikan pendampingan sekaligus pelatihan.
“Keberadaan BIPA UMSU cukup membantu mahasiswa internasional terkait kendala bahasa dan budaya,” katanya.
Lebih lanjut, program internasionalisasi UMSU juga dilakukan lewat kerja sama dengan pemerintah maupun lembaga pendidikan di kawasan Asia maupun dengan sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat.
Realisasi kerja sama itu salah satunya dengan berdirinya sejumlah sudut baca sejumlah negara di ruang perpustakaan. UMSU juga menjadi pilihan untuk lokasi kantor pusat pendidikan Amerika Serikat. (gusti/red)