Medan (pewarta.co) – Era mileneal saat ini memberikan dampak positif dan negatif bagi lulusan perguruan tinggi. Bagi yang tidak siap menghadapinya, akan terdampak negatif. Sedangkan bagi yang siap akan bisa melewatinya dengan baik dan dan memanfaatkan momentum itu untuk meningkatkan daya saing.
“Mahasiswa yang tidak memiliki pengetahuan dan kompetensi nanti akan mudah terjebak di zaman milenial ini,” kata Direktur Politeknik Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Medan Akhwanul Akmal SP MSi pada wisuda 414 lulusannya di Tiara Convention Jalan Imam Bonjol Medan, Sabtu (22/9/2018).
Wisuda dihadiri Kepala Lembaga Layanan (LLDikti) Sumut Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD, Ketua dan Sekretaris Yayasan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia, Ketua Aptisi Sumut H Bahdin Nur Tanjung.
Akmal menuturkan, untuk menghadapi tantangan di era mileneal, Politeknik LP3I Medan membekali lulusannya dengan tiga aspek, yakni ilmu, kompetensi dan karakter.
“Politeknik LP3I Medan selalu fokus pada 3 aspek untuk diberikan kepada mahasiswanya, yakni ilmu, kompetensi, dan karakter. Tiga aspek itulah yang akan memperkuat mahasiswa di era mileneal saat ini. Ilmu dan kompetensi yang dikuasai, harus ‘dibungkus’ dengan karakter,” katanya.
Akmal mengungkapkan wisuda kali ini juga pas dengan momentum Rencana Induk Pengembangan (Renip) tahap I 2003-2018 yang telah berakhir.
“Kita pun akan masuk Renip II 2018-2033 dengan visi yang sama yakni menyiapkan kebutuhan pasar kerja,” ujarnya.
Diungkapkannya, Politeknik LP3I Medan terus menjadi politeknik terbaik di Sumut dalam menyiapkan kebutuhan pasar kerja tadi.
“Kita ingin tiap tahun melahirkan 90 persen lulusan kita bekerja. Selebihnya 10 persen menjadi pengusaha yang mampu menyerap banyak pekerja,” tegasnya.
Pihaknya juga terus berupaya menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia dari aspek tata kelola, terbaik dari aspek pembelajaran serta terbaik dari aspek penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Pada kesempatan itu Akmal menyebutkan tiga keunggulan perguruan tingginya. “Kita konsen pada penempatan kerja. Mahasiswa difasilitasi untuk memperoleh sertifikasi kompetensi dari BNSP, dan pelayanan internal yang baik termasuk pemberian tas, buku dan baju. Bila dihitung-hitung, uang kita enggak mahal. Sebab sebagian besar uang kuliah dikembalikan kepada mahasiswa lagi,” jelasnya.
Sedangkan Sekretaris Yayasan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia Fahri Effendi SE MSi mengingatkan civitas akademika Politeknik LP3I Medan terus meningkatkan kompetensi diri.
“Kompetensi itu merupakan suatu keahlian yang dibutuhkan lulusan vokasi,” ujarnya.
Dia juga berharap lulusan Politeknik LP3I Medan memiliki karakter, karena itu merupakan bagian dari akhlak, etos kerja, kejujuran, dan semangat yang dibutuhkan untuk terjun ke dunia kerja.
Dalam wisuda lulusan tiga program studi di Politeknik LP3I Medan itu yakni Administrasi Bisnis, Akutansi dan Teknologi Komputer, dirangkai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua perusahaan terkait magang dan penempatan kerja di Malaysia, Cina dan Srilangka. Juga dijalin MoU kerja sama dengan BRI Syariah. (gusti/red)