Medan (pewarta.co) –
Waka Polda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto menyebutkan, kecelakaan lalu lintas (laka lantas) masih menjadi salah satu penyebab hilangnya nyawa seseorang terbesar kelima di Indonesia.
Itu disampaikan Waka Polda di acara Launching Pencanangan Tahun Keselamatan dan Kemanusiaan 2017 di Aula Tribrata Mapolda Sumut, Minggu (30/7/2017).
“Kecelakaan menjadi penyumbang angka kematian terbesar kelima di Indonesia, dan ini sangat mengkhawatirkan,” kata jenderal bintang dua satu itu.
Karena itu, menurut Agus, dilakukan kerjasama yang melibatkan lima pilar, yaitu Dinas Pekerja Umum, Dinas Perhubungan, Polda Sumut, PT Jasa Raharja dan Dinas Kesehatan.
Kelima pilar itu diharapkan mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya di antaranya, Dinas Pekerja Umum menyediakan sarana jalan raya yang baik, Dinas Perhubungan menguji kelayakan kendaraan yang dapat melintas, serta petugas kepolisian menguji sarana jalan yang disediakan Dinas PU.
“Diharapkan, usai deklarasi lima pilar ini angka kecelakaan yang berujung korban meninggal dunia di Indonesia, khususnya di Sumut turun bila semua unsur menjalankan tupoksinya,” harap Agus.
Agus menambahkan, selama Operasi Ramadniya 2017 lalu, terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas sekitar 20 persen di Sumut. Itu disebabkan mulai muncul kesadaran masyarakat untuk mematuhi semua rambu lalu lintas.
“Juga ada upaya rekayasa lalu lintas oleh kepolisian sehingga angka kecelakaan bisa ditekan,” sebutnya.
Kursi Roda
Dalam kesempatan itu, Polda Sumut juga menyerahkan bantuan kursi roda dan tongkat kepada sejumlah korban kecelakaan lalu lintas.
Bantuan diberikan langsung oleh Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andriyanto dan Irwasda Polda Sumut Kombes Pol Wahab Saroni.
“Pemberian bantuan ini sebagai wujud kepedulian Polri terhadap mereka yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas,” kata Agus.
Selain itu, Polda Sumut juga memberikan bantuan berupa Surat Izin Mengemudi (SIM) gratis kepada 25 supir Angkutan Kota (angkot) dan 25 pengendara sepeda motor. (DA)