Medan (pewarta.co) – Sejumlah ulama dan komponen bangsa mengapresiasi rencana TNI menggelar aksi doa bersama 171717. Umat Islam dan umat agama lainnya disarankan mengikuti doa bersama ini karena merupakan kegiatan positif.
Sesuai dengan namanya, aksi doa bersama 171717 bakal digelar pada 17 Agustus 2017 pukul 17.00 WIB.
“Gerakan doa bersama ini diinisiasi TNI sebagai upaya memperkuat persatuan bangsa. Melalui doa bersama (171717) ini diharapkan antara komponen bangsa bersatu sebagai implementasi dari Pancasila, khususnya sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Pasi Intel Kodim 0201/BS Medan Kapten Kav Prima Wahyudi, Minggu 13 Agustus 2017.
Prima mengatakan, doa bersama sangat bermanfaat agar Indonesia bisa keluar dari segala permasalahan. “Saya mewakili Komandan Kodim 0201/BS mengajak umat Islam dan umat beragama lainnya untuk berdoa bersama selama satu jam,” serunya.
Menurut Prima, waktu pelaksanaan acara doa bersama tepat pukul 17.00 WIB di beberapa tempat di Kota Medan, di antaranya di Lapangan Benteng Medan, di Gereja Kodam I/BB, di Pura Polonia dan di Rumah Ibadah di wilayah masing-masing.
“Kita berdoa berjamaah serentak kepada-Nya di waktu mustajab yaitu menjelang Maghrib,” sebutnya.
Doa bersama dilakukan dalam bentuk membaca ayat suci secara hafalan atau disebut Murojaah selama satu jam. Lalu ditutup dengan shalat Maghrib berjamaah dan doa. Acara doa bersama 171717 ini bukan acara biasa, karena kegiatan ini juga akan diramaikan para hafizh Alquran.
“Dan yang tidak hafal Alquran membaca ayat apa saja yang hafal. Karena setiap yang bisa shalat pastinya punya hafalan. Minimal surah al-Fatihah dia hafal. Maka baca al-Fatihah itu berulang selama 1 jam,” imbuhnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa gelaran doa bersama akan dilaksanan di masing-masing wilayah Indonesia dan dilaksanakan di markas atau kantor satuan jajaran TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
“Diharapkan masyarakat ikut serta dalam kegiatan doa bersama ini,” kata Jenderal Gatot bulan lalu.
Ia menjelaskan, kegiatan bertemakan “Muroja’ah Untuk Lebih Berkasih Sayang” merupakan cara mengaplikasikan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Artinya, bagi yang beragama Islam khusus para hafiz Alquran atau penghafal Alquran untuk khataman bersama dan bagi yang beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu berdoa bersama selama 1 jam, mulai pukul 17.00 hingga 18.00 sesuai waktu masing-masing wilayah Indonesia.
“Kegiatan doa bersama ini mengaplikasikan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kita berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh memohon pada waktu yang sama dan Tuhan maha mengabulkan doa orang banyak. Mudah-mudahan semuanya dikabulkan dan kita penuh dengan kasih sayang serta tidak ada keributan,” sebutnya. (red)