Medan (Pewarta.co) – Setelah sukses tampil dalam pagelaran Theater di 2016 lalu, kisah “Horas Amang” yang menceritakan kehidupan keluarga dari suku Batak akan diangkat ke layar lebar. Rencananya film yang dibintangi Cok Simbara, Jack Marpaung, Tanta Ginting, Novita Dewi dan Vanessa Marpaung ini akan tayang di bioskop pada Juli 2019 mendatang.
Kepastian hal ini dikatakan langsung Steve Wantania selaku co produser film “Horas Amang” saat jumpa pers yang berlangsung di Atrium Sun Plaza, Sabtu (2/2/2019) yang juga dihadiri para pemeran film yang menceritakan seorang ayah atau Amang (Bahasa Batak) yang mengingatkan anak-anaknya akan budaya dan adat Batak.
Steve Wantania menerangkan film “Horas Amang” sangat kental dengan budaya Batak Toba. Bahkan, para pemeran utamanya juga benar-benar berdarah Batak. Ia juga mengatakan dalam film tersebut nantinya juga diisi dengan soundtrack beberapa lagu Batak diantaranya ‘Anakku Naburju’ serta musik gondang yang merupakan alat musik suku Batak.
Masih menurutnya, film yang diangkat dari karya Ibas Aragi itu, bertujuan agar nantinya para generasi muda yang mencintai keluarga, menghargai dan menyayangi orang tua serta melestarikan budaya dari para leluhurnya.
Hal senada juga disampaikan Ucok Hasyim Batubara atau yang akrab dipanggil Cok Simbara menyatakan merasa bangga dapat berperan sebagai Amang dalam film tersebut.
Dikatakanya, film ini sangat bagus temanya yakni tentang seorang ayahnya yang mendidik dan mengingatkan anaknya. “Nantinya Jangan sampai sudah hidup di kota besar terus lupa sama sopan santun adat istiadat, dan tugas seorang Amang adalah mengingatkan itu ke anak-anaknya,” kata Cok Simbara.
Walau film ini sangat kental nuansa Batak, Cok Simbara menuturkan film tersebut bukan hanya ditujukan untuk orang Batak. Alasannya, karena pesan moral mengenai nilai adat dan budaya bersifat universal, cocok untuk semua masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di perantauan.
Sementara itu, Irham Acho Bachtiar dalam temu pers tersebut menerangkan bahwa film ini berbeda dengan film Batak lainnya, dimana pemeran yang memang orang Batak. “Banyak film yang (para pemainnya) bukan orang Batak, jadi logatnya dibikin-bikin. Jadi, di sini dialegnya tidak dibikin-bikin, natural,” ujarnya.
Disebutkannya juga, shooting film “Horas Amang” dimulai Minggu (3/2/2019) dengan mengambil tempat di kawasan wisata alam Danau Toba dan salah satu perkampungan di daerah Pulau Samosir, Sumatera Utara yang kemudian dilanjutkan di Jakarta. (Dik/red)