Medan (pewarta.co) – Seorang personel Polsek Kutalimbaru Brigadir Melky Tampubolon menjadi korban penganiayaan gerombolan preman di Warung Kopi Simpang Palebo Desa Bintang Meriah Kecamatan Pancur Batu, Kamis (14/9/2017) malam.
Bukan hanya dianiaya, sepucuk senjata api (senpi) jenis revolver miliknya pun direbut preman. Aksi penganiayaan ini bermula ketika Brigadir Melky Tampubolon melaksanakan tugasnya mendampingi perangkat Desa Sukadame.
Korban mendampingi untuk mengantarkan beras raskin ke dusun Namomirah dengan menggunakan mobil pick up jenis Daihatsu Zebra warna putih BK 8316 DM.
Selesai pelaksanaan tugas korban dan saksi berhenti di lokasi untuk beristirahat, dimana sebelumnya sudah ada pengunjung yang lain di dalam warung tersebut termasuk 5 orang pelaku penganiayaan.
“Pihak perangkat desa kemudian dimintai uang rokok oleh para pelaku, namun tidak diberikan dan terjadi perdebatan,” ujar Kapolsek Kutalimbaru AKP Martualesi Sitepu kepada wartawan, Jumat (15/9/2017)
Mendengar perdebatan itu, korban lalu memberitahu kalau dia anggota polisi sembari menunjukan senjatanya.
“Namun karena pengaruh minuman tuak para pelaku langsung menganiayai korban dan menarik senpi korban sehingga terjadi tarik menarik serta salah satu pelaku langsung memecahkan kaca mobil hingga pecah dengan melempar pakai batu dan botol,” ungkapnya.
Karena kalah kekuatan, korban akhirnya berlari meminta pertolongan ke Polsek Pancur Batu. “Setelah mendapatkan informasi ini kita kemudian turun ke lokasi dan melakukan penangkapan terhadap kelima pelaku,” tegasnya.
Adapun kelima pelaku penganiayaan yang diamankan Dandi Bangun (20), Budiman Sembiring (20), Ferdinan Ketaren (25), Adenta Sembiring (21), dan Satria Bangun (21).
“Kelimanya sudah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan,” tandasnya. (red)