Medan (Pewarta.co) – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara, melalui Kepala Bidang, Drh Muhamin Damanik mengatakan, kematian babi masih terus melonjak di Provinsi Sumatera Utara, khususnya di Kepulauan Nias. Hal tersebut disampaikannya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi B DPRD Sumut dan Peternak Babi di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (20/10/2020).
Kabid Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Utara, Drh Muhamin Damanik, yang baru dilantik pada september lalu oleh Gubernur Sumatera Utara, mengatakan, Peternakaan babi saat ini mengalami kerugian besar akibat melonjaknya angka kematian terhadap babi, akibat adanya virus penyakit yang menyerang babi – babi yang ada di peternakan itu sendiri,” ujar Drh, Muhamin Damanik saat diwawancarai Pewarta.co.
Lanjut Muhamin, dengan adanya ledakan kasus mengenai babi, yang mana sampai hari ini masih terjadi di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, maka kita harus cepat bertindak untuk melakukan upaya menyelamatkan babi /save babi. Yang mana dulu kita sudah dianggap gagal membentengi dalam restocking, yang mana Kepulauan Nias adalah sumber bibit babi yang sudah terisolir, akan tetapi pada bulan April, Mei dan sampai saat ini sudah tertular semua dari 5 Kabupaten/Kota, sehingga putus harapan untuk restocking ternak babi” ujarnya.
Dalam hal ini, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat, Edward Zega mengatakan, kematian ribuan ekor babi yang terjadi di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, itu disebabkan adanya wabah virus yang menyerang peternakan babi. Jadi kalau bibit tetap diberikan, namun virusnya tidak dibasmi itu sama saja. Yah, harus dibasmi dulu virus babinya,” ujar Edwaed kepada Pewarta.co.
Di Kepulauan Nias, masyarakat sebagian besar beternak babi. Babi juga merupakan tradisi dan adat di Kepulauan Nias. Jika ada pesta adat, masyarakat disana selalu memotong babi. Wabah virus yang menyerang babi – babi tersebut menyebabkan ribuan ekor babi mati. Adanya kejadian ini, masyarakat Nias pun mengalami kesulitan mendapatkan babi, jika untuk melaksanakan pesta adat,” ungkap Edward Zega kepada Pewarta.co, siang tadi diruang kerjanya. (Sandy/red)