Bojonegoro (pewarta.co) – Kapolsek Sumberrejo AKP Imam Kanafi memberikan bantuan sosial kepada Ibu Surati (68) warga Desa Sambongrejo Kecamatan Sumberrejo pada Minggu (3/5/2020) pagi.
Bantuan tersebut diberikan Kapolsek bersama Bhabinkamtibmas Desa Sambongrejo, Brigadir Puji Setiyono.
Bantuan sosial tersebut diberikan dalam rangka memberikan bantuan kepada warga yang terdampak penyebaran virus corona atau Covid-19 yang belum menerima bantuan apapun dari Pemerintah, baik bantuan BLT, PKH maupun BPNT.
Kapolsek menerangkan bahwa kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan dalam rangka melaksanakan perintah Kapolri agar seluruh jajaran melaksanakan aksi sosial dengan memberikan bantuan kepada warga yang belum mendapatkan bantuan sosial apapun dari Pemerintah akibat dampak wabah Covid-19.
Selain itu juga agar warga juga merasakan kehadiran negara saat warga dilanda bencana dan membutuhkan bantuan sosial untuk mengurangi beban hidup akibat adanya wabah Covid-19.
“Aksi ini sebagai bentuk empati Polri kepada warga sebagai akibat dampak wabah covid 19 yang terjadi saat ini,” terang Kapolsek.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sambongrejo Sulastam yang juga ikut dalam aksi sosial mendampingi rombongan Kapolsek Sumberrejo ke rumah Surati dengan alasan bahwa Surati tidak mendapatkan bantuan BLT dari Pemerintah sebagai kompensasi dampak wabah Covid-19.
Selain itu, Surati masih dalam satu Kartu Keluarga (KK) bersama anaknya yang bernama Suryanto beralamatkan di RT 13 RW 4 Desa Sambongrejo. Selain tidak mendapatkan BLT sebagai kompensasi dari Pemerintah karena dampak wabah Covid-19, Surati juga tidak mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah seperti PKH dan BPNT.
“Karena tidak masuk komponen penerima bantuan Pemerintah yaitu karena masih satu KK dengan anaknya,” jelas Kades.
Sulastam juga menambahkan bahwa sebelumnya Surati pernah tercatat sebagai anggota penerima PKH dari pemerintah, namun sudah dicabut dan dialihkan kepada anaknya sebagai penerima bantuan PKH dari Pemerintah yang masih satu KK dengan Surati.
Suryanto menanggung kehidupan Surati sehari-hari sebagai kepala keluarga setelah suami dari Surati yang bernama Sugimin sudah meninggal pada tahun 2018 lalu.
“Saat ini bantuan apapun dari Pemerintah sudah dialihkan kepada anaknya yang masih satu KK sebagai penanggung Ibu Surati,” imbuh Sulastam.
Sebelumnya beredar sebuah potret di media sosial mengenai ibu Surati yang tinggal di sebuah rumah gubug bambu di Desa Sambongrejo Kecamatan Sumberrejo.
Sebenarnya rumah gubug bambu Surati tersebut saat ini berfungsi sebagai dapur miliknya dan saat ini Surati tinggal di rumah anaknya yang sudah permanen dan berada di sebelahnya. (Dedi)