Padangsidimpuan (Pewarta.co) – Masyarakat kota Padangsidimpuan semakin tidak percaya dengan anggota DPRD Kota Padangsidimpuan yang mereka pilih. Banyak masalah yang viral bukan karena kehebatan mereka justru karena ulah yang tak patut dilakukan mulai adanya kasus narkoba hingga adanya mosi tidak percaya kepada Ketuanya.
Kekisruhan mereka akhirnya berbuntut ke kinerja pemko Padangsidimpuan seperti terbengkalainya pembahasan APBD yang waktunya tinggal 1 hari lagi (16/12/2019).
Polemik interen di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padangsidimpuan tersebut berawal dari pembentukan Alat Kelengkapan Dewan ( AKD) yang susunannya tidak sesuai dengan aspirasi para anggota .Kejadian ini berbuntut dengan adanya Mosi tak percaya kepada kepemimpinan Ketua DPRD Siswan Siswanto.
Melihat kejadian ini yang berbuntut kekinerja Pemko Padangsidimpuan karena belum disahkannya APBD,Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution,SH bersama Ketua DPRD dan salah seorang Wkl Ketua menemui Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (11/12) untuk melaporkan latar belakang terlambatnya pembahasan APBD 2020 tersebut.
“Meski sudah difasilitasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Jumat (13/12/2019) rapat penyelesaian spermasalahan pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Padangsidimpuan ini, mengalami jalan buntu.Tidak ada titik temunya, penyelesaian permasalahan AKD ini kita kembalikan ke internal DPRD Padangsidimpuan. Maaf saya lelah, tanyakan saja ke Sekretaris Dewan,” ujar Basarin Tanjung Kabiro Otonomi Daerah (Otda) Pemprov Sumut sembari berlari kecil menuju mobilnya dan langsung pulang. (Rts/red)