Medan (pewarta.co) – Usai pelaksanaan nonton bareng (Nobar) film sejarah tentang pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Gerakan 30 September 1965 (G30S-PKI), yang diadakan oleh pengurus Rumah Generasi Center di Jalan Raya Menteng No. 285, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai Minggu (1/10/2017) sekira pukul 01.30 wib (dini hari) tiba-tiba dikejutkan dengan aksi pelemparan diduga satu buah bom molotov berisi bensin, ke rumah tersebut.
Pelaku yang belum diketahui, sengaja melemparkannya dengan mengendarai kreta jenis matic, sehingga membuat terkejut masyarakat sekitar terutama para pemuda yang tinggal di Rumah Generasi Center milik Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan tersebut.
Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, namun kejadian itu memunculkan dugaan dilakukan oleh orang-orang yang diduga tidak senang atas acara pemutaran film G30S PKI yang dipertontonkan bagi masyarakat umum atau terkait masalah politik.
Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H.Ihwan Ritonga, SE yang juga ketua Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Sumut saat dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa kejadian tersebut baru kali pertama terjadi pelemparan diduga bom molotov oleh sekelompok OTK di posko sekaligus rumah aspirasi center milik para kader dan pengurus partai Gerindra tersebut.
“Kita heran sekali, pemutaran film G30S PKI tersebut merupakan film yang telah diputar secara serentak di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Kota Medan. Menurutnya film sejarah yang sejak beberapa tahun terakhir dilarang penayangannya oleh pemerintah, kembali di izinkan untuk di putar kembali, dan telah diputar sebelumnya di Lapangan Benteng, Kantor Kecamatan dan tempat lainnya. Namun kita sayangkan motif pelaku pelemparan benda di duga bom molotof tersebut di kantor kita,” kesal Ihwan.
Politisi muda yang karirnya semakin dikenal sejak memasuki dunia politik ini menambahkan, pada malam setelah usai pelaksanaan nonton bareng film bersejarah tersebut, tiba-tiba dua pengendara sepeda motor matik yang oleh seorang laki-laki berambut gondrong melempar botol agua berisi bensin yang sudah menyala (mirip bom molotov) ke teras kantor, setelah itu, laki-laki yang tidak diketahui identitasnya tersebut langsung melarikan diri kearah Jalan Sisingamangaraja.
“Kita mendapat informasi, saat melempar botol berisi bensin yang sudah dinyalakan api tersebut, pelaku berteriak dengan mengatakan partai Gerindra, A***NG. Selanjutnya, pelaku kabur mengarah kearah Jalan SM Raja. Untung saat itu petugas jaga makam sigap dan langsung memadamkan api yang menyala di lantai teras. Kerugian juga tidak ada. Segera setelah itu, kami langsung melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian dan mereka sudah turun kelokasi untuk memeriksa saksi dan melakukan olah TKP,” terang Ihwan Ritonga.
Masih menurut Ihwan, bahwa pihak kepolisian harus mampu mengusut pelaku percobaan pembakaran kantor rumah generasi center, agar menjadi pelajaran bagi yang lain. Karena ini bisa saja awal melakukan teror yang akan dapat membuat resah. “Sementara kita warga masyarakat Kota Medan selalu berupaya bagaimana untuk meningkatkan suasana yang kondusif dan aman,” ucapnya.

Terpisah, Kapolsek Medan Area, Kompol Hartono, SH, MH saat dikonfirmasi terkait peristiwa yang terjadi diwilayah hukumnya mengatakan, tetap akan menyelidiki kasus ini dan meningkatkan giat patroli Dialogis, di daerah rawan.
“Kami akan tetap menyelidiki siapa pelaku yang melakukan tindakan tersebut, dengan memeriksa saksi-saksi dan mengamankan barang bukti serta menjadi pantauan kami di wilayah tersebut. Sementara, perwakilan dari Posko Gerindra sudah membuat laporan ke Polrestabes Medan,” kata Kapolsek. (red)