Batubara, (pewarta.co) – Halaman kantor bupati Batubara seketika ‘panas gagang’ setelah api melalap kerenda terbuat dari kain kafan yang dibawa massa. Praktek bakar kerenda tersebut dilakukan puluhan massa yang tergabung dalam Satuan Pelajar dan Mahasiswa Koalisi 20 LSM Sumatera Utara, Asahan-Batubara (Sapma K-20 LSM) saat menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor Bupati Batubara, Senin (9/10/2017).
Orasi massa juga membawa spanduk yang diantaranya bertuliskan “tangkap, periksa, dan penjarakan Kadisdik Batubara DS juga. Mereka mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus dugaan korupsi palang kereta api. “KPK juga diminta tangkap Kadishub Batubara, kami iklas lahir dan batin, “ujar Eviyana Sirait Koordinator lapangan aksi dalam tuntutannya.
Selain itu, massa juga mendesak Plt Bupati Batubara mengevaluasi kinerja Dinas Perhubungan Batubara tahun 2016-2017, apabila tidak mampu memenuhi tuntutan masa tersebut, sehingga memperkuat indikasi adanya dugaan korupsi pada kegiatan itu, maka mereka akan terus melakukan aksi moral sampai ke Kejatisu dan Poldasu.
Berdasar pantauan, aksi yang berlangsung di kantor itu sempat memanas. Massa membakar kerenda yang mereka bawa didepan petugas kepolisian dan Satpol PP Batubara yang melakukan penjagaan dan pengamanan. Petugas saat itu langsung berusaha memadamkan api yang terus membesar menggunakan alat seadanya dan racun api. Antisipasi dari aksi itu pihak Pemkab Batubara terpaksa menurunkan mobil pemadam kebakaran.
Usai aksi enam orang perwakilan massa akhirnya diterima Plt Bupati Batubara RM Harry Nugroho untuk melakukan audensi.
Dihadapan perwakilan massa, Harry Nugroho mengatakan menyambut baik aksi yang dilakukan itu untuk menyampaikan keluhan masyarakat.
“Selama ini saya tidak pernah dilibatkan oleh pak Bupati dalam urusan pemerintahan. Saat ini saya terus merunut semua masalah yang ada di Batubara ini, saya juga terus mengingatkan semua SKPD agar jangan melakukan korupsi dan jangan berbuat hal-hal yang dapat merugikan orang banyak. Saya akan merunut kembali masalahnya, untuk semua kontrak yang ada, saya akan tes sendiri dilapangan. Saya tidak mau ada permainan uang, dan jangan coba mengakali,”ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini KPK masih terus melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap dinas-dinas yang ada di Batubara. “Saya juga mohon informasi dari masyarakat Batubara untuk dapat menyampaikan segala informasi dan tidak perlu demo, cukup datang saja kesaya dan kamar ruangan kerja saya selalu terbuka,” pungkas Harry Nugroho. (red)