Batubara (Pewarta.co) – Raut kecewa tampak diwajah Syahrul (54) warga Dusun Bunga Cempaka, Desa Dahari Selebar, Kec Talawi, Kab Batubara. Soalnya, saat ia ingin melaporkan kasus kehilangan putrinya (meninggalkan rumah) Rismayani Kamelia (14) sejak enam hari lalu, Kamis (3/5/2019) ia merasa ‘dibola-bolai’ oknum polisi.
Laporannya gagal diterima dan alhasil kedatangannya ke Polres Batubara sejak sekitar pukul 11.00 Wib untuk mendapat ayoman pihak kepolisian Polres Batubara berujung balik kanan.
“Aku ini orang awam yang tidak tau hukum, dan dalam hal ini aku mau melaporkan bahwa anakku sudah seminggu tak pulang-pulang. Tapi aku merasa ‘dibola-bolai’, oper sana oper sini”, kata Syahrul yang saat itu didampingi sahabatnya Suroyo.
Diceritakan Syahrul, gagalnya pengaduannya terjadi di unit SPKT Polres Batubara. Awalnya dia menemui oknum polisi berinisial SF yang bertugas diunit tersebut. Dari sana ia diarahkan ke unit Reskrim untuk berkordinasi.
Tapi dari unit Reskrim kembali diarahkan lagi ke SPKT.
“Tiba di SPKT saya mendapat jawaban bahwa untuk kasus anak hilang harus dibuat Dumasy (pengaduan masyarakat). Jadi buat sendiri karena kami tidak punya format”, ujar Syahrul menirukan ucapan oknum polisi di unit SPKT.
“Kalau begini caranya saya sebagai warga yang saat ini dalam keadaan kesusahan tidak mendapat pelayanan oknum aparat kepolisian secara maksimal. Apalagi persoalan ini menyangkut keselamatan nyawa anak saya”, imbuh Syahrul.
Sekedar informasi, Risma yang merupakan siswi Kls III MTs Alwasliyah Kedai Sianam meninggalkan rumah sejak Sabtu (27/4/2019) lalu, bermula dari Risma berangkat ke sekolah. Dan, sejak itu hingga kini tak pulang.
Berbagai upaya sudah dilakukan namun Syahrul tidak juga mendapatkan kejelasan sehingga timbul niatnya melaporkan kepihak kepolisian.
Menurut Syahrul, dari teman Risma bernama Ita, diterima kabar bahwa hari itu (Sabtu 27/4/2019) sekira pukul 13.00 Wib Risma pergi bersama temannya. Namun kepergiannya Risma tidak diketahui kemana tujuannya.
Khawatir akan keselamatan putrinya, Syahrul pun ingin melaporkan kasus tersebut ke Polres Batubara seraya berharap pihak kepolisian dapat membantu melacak keberadaan putri bungsunya itu. Namun sayangnya niatnya terganjal oleh alasan oknum polisi di Polres Batubara. (red)