Medan (Pewarta.co)-Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provsu Hj Herawati mengatakan, dirinya tidak tahu menahu soal proyek di dinas yang dipimpinnya.
Herawati mengaku, soal proyek merupakan urusan Kauasa Pengguna Anggaran (KPA).
“Saya tidak tahu menahu soal proyek. Itu urusan KPA (kuasa pengguna anggaran). Kenapa kalian bikin saya macam selebtitis di koran,” katanya menjawab konfirmasi wartawan di kantornya, Senin (1/10/2018).
Herawati yang saat itu didampingi 2 stafnya menegaskan, soal banyaknya dugaan proyek menyalah di Dinas Perkebunan Sumut itu sama sekali bukan tugas utamanya dalam melakukan pengawasan.
“Ada pejabat yang membidangi itu. Walaupun saya sebagai PA (pengguna anggaran),” tegasnya.
Soal tudingan CV Pollung Karya Utama yang diduga monopoli proyek di Disbun, lagi-lagi Herawati berkilah dan mengaku tidak tahu menahu soal itu.
“Pemilik perusahannya pun saya tak kenal atau sama sekali tak pernah ketemu,” kilahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa CV Pollung sebagai pemenang lelang senilai Rp2,1 miliar dalam proyek pembangunan kantor Tahun Anggaran 2018 di Dinas dimaksud.
Selain itu, sejumlah proyek melalui mekanisme Penunjukan Langsung (PL) di Dinas Perkebunan Provsu juga dimonopoli CV Pollung Karya Utama.
Oleh sebab itu, ketika hal ini dikonfirmasi kepada Wakil Direktur CV Polung Karya Utama, Hendry Lumbangaol mengatakan, pihaknya hanya mengerjakan satu paket proyek senilai Rp2,1 miliar di Dinas Perkebunan tersebut.
Plang paket proyek PL yang terpasang di dinas tersebut, itu hanya bagian paket yang dikerjakan,” kata Henry.
Proyek di Dinas Perkebunan Ditengarai Dikendalikan Preman
Paket proyek yang ada di Dinas Perkebunan ini ditengarai dikendalikan oknum preman.
Pasalnya, usai melakukan konfirmasi dengan Kepala Dinas Perkebunan Provsu Herawati, wartawan yang baru keluar dari ruangan Kepala Dinas langsung dihadang seorang pria yang mengaku bernama Taufik.
“Kalian jangan macam macam. Kukerahkan nanti preman ke seni,” ujar Taufik mengancam wartawan.(Chl)