• Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pasang Iklan
Selasa, 13 Mei 2025
Informasi Berita Terbaru dan Terkini
  • HOME
  • Medan
  • Sumut
  • RIAU
  • Aceh
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Sport
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • HOME
  • Medan
  • Sumut
  • RIAU
  • Aceh
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Sport
  • Advertorial
No Result
View All Result
Informasi Berita Terbaru dan Terkini
No Result
View All Result
Home News Medan

Harga Beras Bergejolak, KPPU Segera Sidak Spekulan

by NiahLubis
Rabu, 20 September 2023
in Medan, Sumut
0
VIEWS
FacebookTwitterWhatsappLineWechat

Medan (Pewarta.co) – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) siap akan segera melakukan sidak menyikapi kenaikan harga beras di tingkat kilang padi yang menimbulkan ekspektasi harga dan rentan dimanfaatkan para spekulan.

Hal itu ditegaskan Kepala Kantor Wilayah I KPPU, Ridho Pamungkas, Rabu (20/9/2023) usai menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga beras di Sumatera Utara.

bacajuga

No Content Available

Rapat dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Agus Tripriyono, didampingi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Gede Putu Wira Kusuma, di Ruang Rapat 1 Kantor Gubernur Sumatera Utara, kemarin (18/9/2023).

Menurutnya, kenaikan harga beras yang diakibatkan turunnya produksi beras secara nasional, naiknya harga beras internasional, kenaikan biaya produksi dan kompetisi harga di tingkat kilang padi harus segera disikapi.

“Itu karena berpotensi menimbulkan ekspektasi harga yang rentan dimanfaatkan para spekulan,” ujarnya.

Ia menyebut, solusi jangka pendek untuk mengatasi spekulan adalah dengan melakukan sidak dan monitoring ke lapangan serta melakukan operasi pasar secara efektif.

Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang adalah meningkatkan produktivitas beras. Cara itu dapat dilakukan salah satunya dengan pola kemitraan, bantuan untuk revitalisasi kilang padi kecil dan menengah, dan efiesiensi rantai pasok dan tata niaga perberasan.

Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Agus Tripriyono, menuturkan rapat koordinasi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kenaikan harga beras yang telah terjadi selama beberapa bulan serta untuk memastikan, pasokan dan cadangan beras di provinsi Sumatera Utara.

Ia berpendapat, gejolak harga beras yang tidak turun menjadikan komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi maka perlu dicarikan solusi yang terbaik dari sisi produksi, distribusi dan konsumsi.

“Padahal berdasarkan data BPS, total produksi beras di Sumut sampai bulan September adalah 1.392.689 ton dan kebutuhan beras adalah 1.392.6789, sehingga masih ada surplus sebesar 321.546 ton” ujar Agus.

Pada bagian produksi, dilakukan peningkatan lahan pertanian, ketersediaan pupuk, bibit dan kebutuhan lainnya.

Menurut Agus, langkah ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten/kota. Untuk distribusi, salah satu langkah yang diambil adalah memberikan subsidi bahan bakar kepada operator angkut beras dan mempersingkat rantai distribusinya.

Sedangkan pada bagian konsumsi, Pemprov Sumut bersama Bank Indonesia, Bulog serta stakeholder terkait akan melakukan operasi pasar efektif.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, I Gede Putu Wira Kusuma mengungkapkan komoditas beras menyumbang andil inflasi yaitu 0,34% year to date (ytd) serta diikuti komoditas cabai merah 0,20% (ytd) dan rokok kretek filter 0,19 (ytd).

“Beras memberikan andil besar untuk inflasi di lima kota Indeks Harga Konsumen Sumut,” ujarnya.

Beras, kata Wira, selalu berada di tiga besar penyumbang inflasi di Indeks Harga Konsumen (IHK) (Medan, Padangsidimpuan, Sibolga, Gunungsitoli dan Pematangsiantar). Kenaikan harga beras dipicu beberapa faktor yaitu penurunan stok beras global dan pembatasan eksport beras dari negara eksportir, sehingga menimbulkan sentimen.

Terkait anomali harga di Sumut dimana kenaikan produksi tidak diikuti penurunan harga sehingga memunculkan wacana pembatasan beras keluar dari wilayah Sumut, menurut Ridho hal tersebut tidak sejalan dengan konsep persaingan.

Ridho mendukung solusi menyeimbangkan pendistribusian beras dari daerah surplus ke daerah minus dengan pola Kerjasama Antar Daerah.

”Dengan konsep KAD antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumut, harapannya kita masih tetap dapat mengendalikan harga dan pasokan beras di Sumut, menjaga harga tetap bagus di tingkat petani dan terjangkau bagi konsumen” pungkas Ridho. (gusti/red)

Previous Post

JNE Kolaborasi dengan Tab Space dan Grammars,Tampilkan Hasil Karya Seniman Disabilitas

Next Post

Pertama Kali, Politeknik Negeri Medan Kukuhkan Dua Guru Besar

Related Posts

Medan

Destinasi Wisata Idaman Pemandian Sikabung-kabung jadi Lokasi Segarkan Pikiran

Senin, 12 Mei 2025
Sumut

Bupati Asahan Ikuti Exit Meeting Pemeriksaan Terinci Laporan Keuangan

Senin, 12 Mei 2025
Sumut

Bimtek Implementasi Fleksibilitas BLUD dan e-BLUD Dinkes Asahan Digelar di Jakarta

Senin, 12 Mei 2025
Sumut

Wabup Asahan Ikuti Rakor Lintas Sektor RTRW dan RDTR di Jakarta

Senin, 12 Mei 2025
Sumut

Bupati Asahan Hadiri Pelantikan Pemuda Muhammadiyah

Senin, 12 Mei 2025
Teks foto :
JALAN BARU : Inilah jalan baru yang dibangun Sekolah Yayasan Maitreyawira Kisaran, sebagai pengalihan Gang Setia di Kelurahan Tebing Kisaran Kecamatan Kisaran Barat, Sabtu (10/5/2025).
Sumut

Pengalihan Gang Setia, Kuasa Hukum Sekolah Yayasan Maitreyawira Kisaran Sebut Bertujuan Mengurai Kemacetan

Senin, 12 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Cyber

Copyright © 2024 Pewarta.Co All Right Reserved | PT. Zaki Angkasa Hamdani

No Result
View All Result
  • Home
  • Medan
  • Politik
  • Sumut
    • Asahan
    • Tapanuli Utara
    • Batubara
  • RIAU
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Sport
  • Selebrity
  • Pendidikan
  • Polisi Kita

Copyright © 2024 Pewarta.Co All Right Reserved | PT. Zaki Angkasa Hamdani