Medan (Pewarta.co)-Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mendukung rencana pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Al-quran.
Hal itu disampaikan Gubernur melalui Kabag Kesra Setdaprovsu, HM Yusuf dalam menyahuti Deklarasi Sri Deli 2018 oleh Ikatan Persaudaraan Qari Qariah Hafiz Hafizah Sumatera Utara.
Deklarasi yang merupakan kesepakatan bersama untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Al-quran (STIQ) di Sumut ini, dilakukan saat berlangsungnya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Qari Qariah Hafiz dan Hafizah (IPQAH) ke VIII diGrand Inna Hotel Medan, Selasa (9/10/2018).
Kesepakatan ini dilakukan sebagai wujud dari kepedulian terhadap pengembangan ilmu Al-quran di Provinsi Sumatera Utara.
Deklarasi ini ditandangani Gubsu Edy Rahmayadi, diwakili Kabag Kesra HM Yusuf, Ketua Umum DPP IPQAH, Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar,MA, Sekda Pemprovsu/Ketua Umum LPTQ Sumut, Dr.Ir.Hj R.Sabrina, Ketua PW IPQAH Sumut, Dr.H.Asren Nasution MA.
Dalam sambutanya yang dibacakan Kabag Kesra Setdaprovsu, Gubsu Edy Rahmayadi mendukung baik deklarasi ini, sekaitan dilaksanakanya MTQN ke XXVII di Sumatera Utara, sehingga kegiatan ini memiliki makna yang lebih luas untuk pengembangan tilawatil Quran di Sumatera Utara.
Lebih lanjut disampaikanya, agar Rakernas ini menghasilkan rekomendasi yang dapat melakukan langkah strategis untuk pengangkatan kualitas dan kesejahteraan qari dan qariah hafiz dan hafizah. Selain itu, Rakernas juga diharapkan meningkatkan semangat ukhuwah rasa persaudaraan sesama qari dan qariah hafiz dan hafizah.
“Sebagai pribadi maupun sebagai Gubernur, saya terus mengikuti perkembangan Ipqah ini, karenanya rekomendasi dan keputusan yang ditetapkan dalam Rakernas, saya mendukung sepenuhnya terutama upaya meningkatkan kualitas insan qurani di Indonesia pada umumnya dan Sumatera Utara pada khususnya,” katanya.
Deklarasi Sri Deli 2018
Ketua Umum DPP IPQAH, Prof.Dr.Said Agil Munawarah MA menyebutkan, Deklarasi Sri Deli 2018 yang juga isinya agar Qari Qariah Hafiz Hafizah diselenggarakan MTQN-nya, saat ini sudah setuju Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah pada pelaksanaan pertama.
Selain itu, hadiah untuk Juara I pada MTQN ke XXVII ini adalah diberangkatkan melaksanakan ibadah haji.
Termasuk akan mengusulkan kepada Menteri Agama agar mereka dipermudah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan menjadi petugas haji pada musim haji setiap tahunya.
Senada dengan itu, Ketua IPQAH Sumut, Dr.H.Asren Nasution MA, menyebutkan, sebagai penggagas berdirinya STIQ Sumut, berharap dukungan penuh masyarakat Sumatera Utara, Rektor UIN dan stakeholder lainnya bidang pendidikan, maupun pimpinan Pondok Pesantren, sebab STIQ ini akan meningkatkan keterampilan seni membaca Alquran.
Oleh karenanya, dengan aspek akademis ini kedepanya hafiz dan hafizah secara akademik tidak akan tertinggal sesuai era kemajuan zaman.
“Kita terus bangun komunikasi dengan semua pihak agar cita-cita ini segera terwujud. MTQN 2018 tidak sebatas perlombaan untuk meraih juara semata tapi momentumnya kita jadikan untuk peningkatan SDM yang bermartabat,” katanya. (Chl)