Tobasa (Pewarta.co)-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta pemerintah, warga Desa Halado, Toba Samosir (Tobasa) agar relokasi pemukiman disegerakan.
Hal tersebut disampaika Gubernur saat meninjau langsung lokasi bencana longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Kabupaten Tobasa, Sabtu (15/12/2018).
“Memang kondisi alamnya seperti ini. Nanti kita pikirkan dan saya akan minta Bapak Bupati (Tobasa), untuk merelokasi masyarakat yang bertempat tinggal di medan-medan kritis ini,” ujar Gubsu di posko bencana bersama Ketua TP PKK Sumut Ny Nawal Lubis serta sejumlah pejabat eselon II.
Keberadaan rumah di lokasi tersebut, menurut Gubsu, karena masyarakat sejatinya tidak berpikir tentang kerawanan yang mengancam.
Untuk itu, kondisi ini akan disikapi dengan mengevaluasi agar pilihan permukiman tidak semata hanya karena pertimbangan akses ke jalan umum (besar).
“Rakyat kita kan berpikir gampang saja, yang penting dekat dengan jalan. Mereka tidak memperhitungkan resiko yang bisa terjadi. Nanti akan kita evaluasi. Tetapi pertama ini dulu, kita harus cari (korban longsor) sampai dapat. Doakan aga secepatnya bisa kita temukan,” katanya.
Begitu juga soal nasib pendidikan anak-anak korban, Edy menyampaikan bahwa pemerintah akan menjamin hal itu jika keluarga tidak mampu.
“Tolong dikawal terus, apa yang bisa kita lakukan untuk membantu masyarakat,” sebutnya.
Fokus kepada Pencarian Korban Longsor
Sementara, Bupati Tobasa Darwin Siagian menyebutkan pihaknya fokus kepada pencarian korban tertimbun longsor.
Setelahnya baru dibahas mengenai rencana relokasi sebagaimana diminta Gubernur agar mencarikan tempat permukiman yang relatif aman sebagai pengganti.
“Kita penanganan dulu. Soal relokasi, nanti akan kita lakukan setelah diteliti dulu kondisi tanah,’ sebutnya.
Sebagaimana diketahui, bencana longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, pada hari Rabu 12 Desember 2018 lalu mengakibatkan dua orang luka dan 9 orang meninggal dunia. (Chl)