Medan (pewarta.co) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengundang ratusan tokoh masyarakat Kristen se-Sumut, di Aula Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Selasa (19/11). Pada kesempatan tersebut Gubernur Edy menyampaikan bahwa umat beragama harus saling bergandengan tangan untuk membangun dan menuntaskan masalah yang ada di Sumut.
“Saya sudah mendatangi 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut, ada daerah yang mayoritas Nasrani, ada kabupaten yang mayoritas beragama Islam. Mau kabupaten mayoritas Kristen maupun Islam, kita harus bergandengan tangan untuk membangun dan menyelesaikan masalah yang ada di Sumut, kasihan rakyat kita yang hidup miskin,” ucap Gubernur.
Gubernur pun mengaku siap diundang kapan saja, bila tokoh dari masyarakat Kristen yang ada di Sumut ingin berdiskusi terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Saya kapan saja siap datang bila diundang, ajari saya bagaimana cara membuat rakyat Sumut menjadi sejahtera, saya akan siap datang, karena keinginan saya menjadi gubernur ini pun hanya ingin rakyat di Sumut hidup sejahtera,” tuturnya.
Edy Rahmayadi juga menyinggung tentang penganguran di Sumut yang masih tinggi. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumut berada di angka 5,56 %. “Masihkah kita mau ribut terus soal agama, kita harus ikut merasakan apa yang menjadi penderitaan rakyat, harus bergandengan untuk menyelesaikan ini,” tambahnya.
Pada pertemuan tersebut, para tetamu yang hadir dijamu dengan hidangan makan siang. Tampak hadir Bupati Kabupaten Dairi Eddy Kelleng Berutu, Bupati Kabupaten Karo Terkelin Brahmana, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, tokoh tokoh gereja dan pimpinan lembaga keagamaan se-Sumut.
Salah satu tokoh masyarakat Kristen, RE Nainggolan mengaku senang bisa diundang di Rumah Dinas Gubernur. “30 hari setelah Pak Edy dilantik, tokoh-tokoh Kristen sudah bertemu dengan Gubernur Edy, dalam pertemuan tersebut sudah kita rajut kebersaman, satu tahun berselang, banyak hal yang mewarnai, mungkin ada diskomunikasi, mungkin ada persepsi yang beda, atau mungkin ada penglihatan yang tidak sama, karena itu kami awalnya meminta bertemu kembali dengan Bapak Gubernur, keinginan kami itu pun disambut baik, bukan kami yang mengundang, malah Pak Gubernur yang mengundang kami di rumah dinasnya ini,” ujar RE Nainggolan.
RE Nainggolan pun memuji kegiatan Gubernur saat mengunjungi beberapa daerah di Sumut. “Dari video yang ditampilkan tadi, Saya melihat Gubernur begitu disambut hangat di Kabupaten Karo, disambut dengan tarian tor tor di Dairi dan Pakpak Bharat diterima dengan baik oleh warga Humbang Hasudutan. Dan kita juga lihat Pak Gubernur disambut dengan begitu antusias di Nias, bahkan diberikan gelar kehormatan dari tetua adat yang ada di Nias, itu berarti semua turut bersuka cita dalam upaya Bapak Gubernur dalam membangun Sumut,” tambahnya. (red)