Medan (pewarta.co) – Walau polisi menggadang-gadangkan personilnya memiliki team khusus yang dinamakan Team Pembasmi Preman, namun masih banyak beredar pelaku preman dan pungli menjamur di kawasan Tembung dan sekitarnya.
Buktinya, Agus Rianto (43) warga Jalan Medan Batang Kuis, Gang Ar-Ridho, Pasar 9 Tembung, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, jadi korban kebrutalan preman yang mengatasnamakan Pemuda Setempat (PS).
Dikawasan tempat tinggalnya itu, Agus Rianto yang merupakan warga setempat sekaligus terdaftar sebagai kader DPC Partai Perindo, Kecamatan Percut Sei Tuan, dikeroyok oleh preman setempat yang terjadi di dekat rumah korban, di Lapangan Bola Pasar 9 Tembung, persisnya disamping Supermarket Irian, pada Rabu malam (30/8/2017) sekira pukul 22.30 wib.
Menurut penuturan korban, saat ditemui di Mapolsek Percut Sei Tuan, Senin (4/9/2017) sore menuturkan, ihwal pengeroyokan yang menimpanya hingga korban mengalami sejumlah luka ditubuhnya, dilatarbelakangi masalah warung Mie Sop.
Dimana sebelum kejadian, korban membuat warung mie sop di kawasan tak jauh dari tempat tinggalnya yakni di pelataran areal lapangan bola Pasar 9 Tembung.
Namun entah mengapa, bangunan warung yang dibuat oleh korban dan di bantu rekannya, disoali Rahmad (27) preman kampung setempat yang mengatasnamakan dirinya sebagai PS (Pemuda Setempat).
Malam kejadian, Rahmad datang bersama 4 rekannya yang salah satunya bernama, Ali. Mereka langsung merobohkan bangunan warung Mie Sop milik korban yang baru siap dibangun.
Mengetahui kebrutalan Rahmad, sepupu korban lantas menghubungi korban agar dapat meredam dan mempertanyakan kemarahan pelaku yang menghancurkan gubuk warung Mie Sop miliknya.
“Malam itu, saya langsung ke Warung, disitu, sudah ada si Rahmad bersama 4 sampai 6 orang temannya,” aku korban, kepada wartawan usai pemeriksaan lanjutan di Polsek Percut Sei Tuan, Senin (4/9/2017) sore.
Disitu, sambung korban, Rahmad mendatangi korban bak seorang ‘Preman Besar’. Dia mempermasalahkan korban yang tanpa permisi nekat membuat gubuk warung brien peran jalan kawasan lapangan bola Pasar 9 Tembung.
“Kau kalau punya otak, permisi lah sama PS buka warung disitu,” kata korban menirukan ucapan pelaku saat itu.
Korban merasa heran. Pasalnya, ianya adalah warga lama dan lebih tua yang tinggal dikawasan itu. “Sudah saya bilang, kalau saya orang situ dan diapun tau itu, lagian saya juga sudah bilang sudah bicara sama orangtuanya dan tanggapan orangtuanya bagus,” terang korban.
Namun keterangan korban bukan malah membuat pelaku tenang, dengan emosi ia semakin marah hingga keduanya terlibat cekcok mulut.
“Tiba-tiba dia tolak-tolak badan saya, pas saya tolak gantian, 2 orang kawannya yang salah satunya bernama, Ali, memegangi tangan dan tubuhku. Aku gak bisa bergerak, dia pukul curi beberapa kali di wajah dan tubuhku,” kata korban lagi.
Beruntung aksi pengeroyokan itu tak berlangsung lama. Warga yang mengetahui perkelahian tak seimbang itu langsung cepat melerai.
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami sejumlah luka ditubuhnya seperti; bengkak di pelipis kiri korban hingga berdarah, mata memerah, dibawah leher luka goresan sepanjang 9 Cm, luka goresan dibahu hingga baju partai Perindo yang dikenakan korban koyak ditarik pelaku.
Korban yang tak mau kejadian ini berlangsung panjang, mengaku sudah mengupayakan perdamaian dengan memperbaiki apa yang telah diperbuatnya, akan tetapi pelaku bersikukuh dan malah menantang korban.
“Saya sudah bilang, kalau warung saya yang dibongkarnya paksa untuk dibetuli dan penganiayaan yang dilakukannya juga, tapi dia gak ada iktikad baik sehingga saya malam itu juga dibantu oleh pengurus Partai Perindo dan warga lainnya mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, dan melaporkan pelaku,” imbuh, Agus Rianto, sembari menunjukan bukti laporan polisi: LP/1869/K/VII/2017/SPKT PERCUT.
Ditempat yang sama, Sukadi Kagan selaku Sekertaris DPC. Partai Perindo Kecamatan Percut Sei Tuan, meminta kepada penegak hukum, khusunya Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahean untuk segera menangkap pelaku penganiaya terhadap korban yang merupakan kader Ketua DPRT Partai Perindo Desa Bandar Klippa.
“Kita minta agar Kapolsek Percut Sei Tuan, sigap dan segera menuntaskannya. Kita akan ikuti terus penganiayaan ini sampai ke Pengadilan,” tegas, Kagan.
Terpisah, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutaean, SiK bersama Kanit Reskrimnya, Iptu Philip A. Purba mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut. “Kita akan periksa saksi-saksinya dulu. Untuk sementara masih kita proses,” pungkasnya. (red)