Medan (Pewarta.co) – Fraksi P Demokrat DPRD Medan mengapresiasi kinerja Polrestabes Medan yang membongkar 30 papan reklame illegal, melanggar 13 titik terlarang dan yang tidak membayar retribusi. Tidak hanya papan reklame, sejak Kapoldasu dijabat Brigjen Pol Agus Andrianto, jajaran Poldasu termasuk Polrestabes Medan juga menertibkan PKL dan parkir liar.
Apresiasi tersebut diungkapkan Ketua Fraksi P Demokrat DPRD Medan Drs Herri Zulkarnain Hutajulu MSi kepada wartawan, Senin (3/9/2018) di ruang kerjanya terkait pembongkaran 30 papan reklame oleh Polrestabes Medan. Pembongkaran yang dipimpin Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto menindaklanjuti 100 hari program Kapoldasu Brigjen Pol Drs Agus Andranto.
Pada pemberitaan sebelumnya disebutkan, pembongkaran papan reklame tersebut merupakan instruksi langsung Kapoldasu untuk menertibkan mana-mana yang tidak berizin serta yang merusak estetika kota. Lokasi-lokasi papan reklame yang dibongkar adalah di Jalan Bukit Barisan, Jalan Kereta Api, Jalan Pulau Pinang, Jalan Perdana dan Jalan Imam Bonjol simpang Jalan Zainul Arifin.
“Inilah yang selama ini ditunggu-tunggu masyarakat, ketegasan aparat penegak hukum menindak pihak-pihak yang melanggar perda. Karena selama ini sudah terbiarkan oleh pihak Pemko Medan. Maka diperlukan kerjasama yang baik antara pemko dan kepolisian untuk mewujudkan Medan rumah kita,” kata Herri.
Dia mengharapkan, kerja nyata yang dilakukan pihak kepolisian ini dapat menjadi suatu rutinitas antara kepolisian dan Pemko Medan, agar Medan menjadi kota metropolitan bisa terwujud.
Herri yang juga Plt Ketua DPD P Demokrat Sumut ini meminta aparat penegak hukum dan pihak-pihak terkait, jangan melakukan penertiban papan reklame karena ada titipan atau pesan-pesan orang tertentu. Sepanjang papan reklame itu melanggar 13 zona larang, tidak berizin dan tidak membayar retribusi harus ditumbangkan.
“Masyarakat mengapresiasi Poldasu melalui Polrestabes Medan. Tapi, jangan tebang pilih, karena masyarakat nanti akan menilai bagaimana kinerja polisi dan pemko apakah bermanfaat atau tidak. Semua yang bermasalah harus ditumbangkan, meskipun papan reklamenya ada gambar-gambar petinggi-petinggi juga harus digarap untuk ditumbangkan,” tegasnya. (Dik/red)