Medan (Pewarta.co) – Pandemi COVID-19 telah memasuki tahun kedua. Tantangan global dari perubahan iklim dan pandemi COVID-19 masih berlangsung di berbagai negara termasuk di Indonesia. Kesadaran masyarakat global pun semakin meningkat atas keterkaitan antara perubahan iklim dan pandemi.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut Muhammad Pintor Nasution, diperlukan langkah bersama untuk menangani dampak negatif yang ditimbulkan di berbagai aspek. Tantangan global ini kemudian mendorong berbagai pihak, khususnya para investor global maupun dalam negeri, untuk semakin menyadari pentingnya penerapan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam seluruh aktivitas bisnis dan pembangunan.
“Penerapan ESG ini diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi pascapandemi secara berkelanjutan,” sebut Pintor dalam keterangan tertulis diterima pewarta.co, Jumat (30/7/2021).
Hal ini, kata Pintor, dapat dilihat dari meningkatnya kepedulian investor mengenai aspek ESG yang ditunjukkan melalui hasil survei skala global yang dilakukan oleh BNP Paribas Global tentang minat terhadap produk keuangan dari perusahaan berbasis ESG.
“Terdapat peningkatan sebesar 20% atas pertimbangan investor terhadap aspek sosial sejak pandemi COVID-19 terjadi. Kemudian, sebanyak 79% responden setuju dengan mempertimbangkan aspek sosial akan memberikan dampak positif juga bagi investasi jangka panjang dan manajemen risiko mereka,” tuturnya.
Ia menyebut hal tersebut adalah peluang yang harus dimanfaatkan. Untuk itu dibutuhkan upaya bersama yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk dapat memasukkan inisiatif-inisiatif yang mendukung implementasi ESG serta turut mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dalam setiap kebijakan, strategi dan kegiatan bisnisnya.
“Upaya tersebut bertujuan agar pemulihan perekonomian dan keuangan berkelanjutan di Indonesia tercapai,” ujarnya.
Beberapa upaya yang dilaksanakan sebagai bentuk komitmen regulator untuk mendukung penerapan ESG di lingkungan Pasar Modal Indonesia, diantaranya adalah dengan bergabungnya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi partner dalam Sustainable Stock Exchange (SSE) pada 18 April 2019 serta sebagai Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) Supporters pada 15 Juni 2021.
Dengan keterlibatan dalam kedua organisasi gugus tugas tersebut, diharapkan turut menghasilkan program-program yang mendukung penerapan ESG di lingkungan Pasar Modal Indonesia.
Dalam kancah internasional, peran Indonesia semakin diakui oleh negara-negara di dunia. Indonesia telah dipercaya menjadi tuan rumah atau Presidensi pada ajang The Group of Twenty (G20) Tahun 2022.
Dengan memperhatikan bahwa pada G20 Tahun 2021 Italia mengusung 3 pilar yang saling terintegrasi yaitu People, Planet, and Prosperity (3P), maka untuk menjaga kesinambungan agenda dan dalam rangka berperan serta dalam program Road to G20 Indonesia 2022 serta sebagai bentuk inisiatif lanjutan dari regulator Pasar Modal Indonesia dalam mendukung peningkatan pemahaman sekaligus implementasi terkait ESG, maka Otoritas Jasa keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan ESG Capital Market Summit 2021 dengan tema “Pursuing Sustainable Finance in Indonesia Capital Market”.
Acara ini merupakan rangkaian dari ESG Capital Market Exhibition & Showcase 2021 serta termasuk dalam rangkaian kegiatan 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. Dihadiri oleh Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, Perusahaan Binaan IDX Incubator, Bank Kustodian, Manajer Investasi, Agen Penjual Efek Reksa Dana serta perwakilan Asosiasi, Investor Institusi, Wartawan Pasar Modal dan stakeholders Pasar Modal Indonesia lainnya.
“Diharapkan acara ini dapat turut memberikan dampak positif pada iklim bisnis, investasi dan pemulihan perekonomian Indonesia serta tercapainya keuangan berkelanjutan di Indonesia,” katanya.
Sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran virus COVID-19 melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, ESG Capital Market Summit 2021 diselenggarakan secara virtual melalui platform Zoom serta ditayangkan secara live di YouTube resmi Indonesia Stock Exchange.
ESG Capital Market Summit 20021 menghadirkan narasumber serta pembicara dari Pemerintah maupun dari tokoh ESG, pada Selasa (27/7/2021) kemarin. Acara ini turut dihadiri Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati yang menyampaikan Keynote Speech dengan tema “The Development of ESG Policies and Implementation in Indonesia”, serta meresmikan pembukaan acara ESG Capital Market Summit 2021.
ESG Capital Market Summit 2021 dibuka dengan laporan kegiatan yang disampaikan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, yang dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
“Ini merupakan ajang pembuka dari rangkaian ESG Capital Market Exhibition & Showcase 2021 untuk para stakeholders Pasar Modal Indonesia, agar dapat mendukung peningkatan awareness dan mendorong implementasi aspek ESG dalam kegiatan bisnis operasi seluruh pihak di Indonesia,” jelasnya.
Acara dilanjutkan dengan rangkaian Diskusi Panel yang menghadirkan narasumber ternama, di antaranya Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) sekaligus Ketua Tim SDGs (Sustainable Development Goals) Sekretariat SDGs Indonesia Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, MSc, yang memberikan pemaparan dengan tema “Measuring Indonesia Business Contribution to The SDGs”.
Berikutnya tampil sebagai pembicara, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso, memberikan pemaparan dengan tema “The ESG Journey for Public Companies, including ESG Pioneers in Reporting & Implementing ESG”. Sementara CEO Sintesa Group & President of Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Shinta Kamdani, memberikan pemaparan dengan tema “Indonesia ESG Investing Trends”. Sesi diskusi panel ini dipandu oleh Ade Mulya dan ditutup dengan sesi tanya jawab.
Dengan diselenggarakannya ESG Capital Market Summit 2021 diharapkan para pelaku pasar dapat mempersiapkan diri dalam penyusunan inisiatif-inisiatif penerapan ESG, serta turut mengintegrasikan prinsip-prinsip SDGs dalam setiap kebijakan, strategi dan kegiatan bisnis operasional untuk mendukung pencapaian keuangan berkelanjutan di Pasar Modal Indonesia.
“Pasar Modal Indonesia dapat semakin maju serta berkontribusi bagi pemulihan perekonomian di Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan juga dapat mengubah mindset dari pelaku bisnis, bahwa growth perusahaan dapat dicapai dengan tetap menyelaraskan setiap kegiatannya untuk selalu menjaga lingkungan hidup, penggunaan sumber daya secara bijaksana dan mendukung kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan masyarakat sekitarnya. (gusti/red)