Medan (Pewarta.co) – Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menerima kedatangan kawan kawan grop whatsapp (GWA) Penikmat Demokrasi di pendopo rumah pribadi Jalan Karya Bakti Medan, Jumat 4 Oktober 2024 sekira pukul 07.30 WIB.
Pertemuan Edy dan kawan kawan GWA Penikmat Demokrasi berjalan sederhana dan penuh kekeluargaan. Bincang pun saling mengisi saran dan pendapat, untuk kemenangan Edy – Hasan di Pilgubsu 27 November 2024.
GWA Penikmat Demokrasi yang admin dipegang Arief Tampubolon, juga berisikan Cagubsu Edy Rahmayadi beserta istri Nawal Lubis. Tidak segan segan lagi, kawan kawan GWA Penikmat Demokrasi pun menyampaikan saran dan pendapat kepadq Edy yang begitu terbuka.
“Ayo kawan kawan, apa yang kita cakapkan. Sampaikan saja, jangan segan segan,” ucap Edy membuka bincang pagi kepada kawan kawan GWA Penikmat Demikrasi.
Di awali oleh Ucok Kocu yang memperkenalkan diri sambil tersenyum, lalu menyampaikan pelung pasangan calon Gubsu dan Wakil Gubsu Edy – Hasan, sudah semakin dipastikan menang di Pilgubsu.
“Dari 16 juta pemilih, dari 80 persennya ditambah 1,5 juta suara lagi yang kita cari Pak. Bapak harus maksimalkan tim yang ada. Saat ini tim kita masih kalah dengan infrastruktur tim sebelah yang lebih dari kita. Tapi nanti pak lewat 20 Oktober belum tau lagi kita ceritanya. Itu lah pak,” kata Kocu.
Disambung dengan Jhonris Purba, pasangan calon Gubsu dan Wakil Gubsu Edy – Hasan harus bisa memanfaatkan potensi tim pemenangan yang ada, baik secara struktural dan kultural.
“Bapak bisa perintahkan Pak Hasan untuk masuk ke daerah toba dan sekitarnya. Ini saatnya Pak Hasan harus meluruskan apa yang selama ini terngiang di kami orang toba pak khususnya. Kami yakin Pak Hasan itu bisa Pak, dan kemenangan Edy – Hasan sudah hampir bisa dipastikan pak,” kata Jhonris.
Edy pun merespon masukan dari Kocu dan Jhonris. Edy mengaku selalu membaca dan mengikuti isi GWA Penikmat Demokrasi yang penuh dengan dinamika dan perkembangan bangsa Indonesia.
Mantan Pangksotrad itupun juga berpesan agar jangan pernah takut untuk menyampaikan kebenaran demi kebaikan Sumatera Utara.
“Kebenaran itu harus disampaikan, dan jangan pernah takut menyampaikan kebenaran itu. Semua kita ini pasti mati, tetapi kita tidak tau itu kapan. Saya 32 tahun tugas militer, sudah saya lalui semua itu. Tapi saya ini kan kalian lihat. Masih hidup di depan kalian. Kebenaran harus disampaikan, saya pun siap menerima keritikan untuk sebuah kebenaran. Kita ini semua manusia tak ada yang sempurna,” ucap Edy.
“Ingat, jangan salah kita memilih pemimpin. Pertama lihat integritas pemimpinnya, kedua etikanya, dan yang ketiga intelektualitasnya. Itu yang disampaikan dosen saya. Kata dia kalau mau jadi pemimpin, tiga itu yang utama harus dilaksanakan. Integritas yang utama, bukan intelektualias,” sambungnya.
Edy juga meminta maaf kepada kawan kawan GWA Penikmat Demokrasi dengan penyambutannya yang sederhana di pendopo runahnya.
“Gak papa ya kita duduk seperti ini macam wirid,” kata Edy, disambut Pujo dengan lepas. “Gak papa pak, uda paten kali ni pak,” ucap Pujo, dan tawa kawan kawan yang lain.
“Bapak kapan ada waktu, saya mau ajak bapak ketemu warga di pinggiran pantai Sergai, yang baru baru ini terkena banjir luapan air laut. Nanti saya sampaikan ke bapak waktunya,” sambung Riki.
Di akhir, Rizkan Yuliadi menyambut positif pernyataan Edy Rahmayadi tentang tiga poin integritas, etika, dan intelektaulitas anak negeri.
“Saya sependapat dengan apa yang disampaikan Pak Edy. Dunia pendidikan di Sumut harus menjadi prioritas kemajuannya. Agar semua anak Sumut memiliki tiga poin tersebut. Kami siap memenangkan Pak Edy dan Pak Hasan. Tetap semangat kita pak,” tutup Rizkan. (Red)