• Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pasang Iklan
Rabu, 14 Mei 2025
Informasi Berita Terbaru dan Terkini
  • HOME
  • Medan
  • Sumut
  • RIAU
  • Aceh
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Sport
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • HOME
  • Medan
  • Sumut
  • RIAU
  • Aceh
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Sport
  • Advertorial
No Result
View All Result
Informasi Berita Terbaru dan Terkini
No Result
View All Result
Home News Medan

Dosen USM Indonesia Didorong Kejar Paten

by NiahLubis
Rabu, 19 Desember 2018
in Medan, Nasional, Sumut
0
VIEWS
FacebookTwitterWhatsappLineWechat

Medan (pewarta.co) – Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil temuannya di bidang teknologi. Selayaknya hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti atau sekelompok dosen harus disebarluaskan. Namun demikian, belum tentu semua invensi (hasil penelitian) dapat dipatenkan. Pasalnya, untuk mendapatkannya harus memiliki syarat substantif, dapat dipraktikkan dalam perindustrian, memiliki langkah inventif, dan juga syarat formal.

“Pemahaman dosen terhadap paten masih kurang. Kendala kurangnya pemahaman para dosen terhadap paten tersebut kemungkinan disebabkan kurangnya sosialisasi mengenai hak paten sehingga informasi yang
diperoleh tentang hak paten kurang,” ungkap Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes, Rabu (19/12/2018).

Ivan mengakui selama ini penelitian yang dilakukan dosen tidak
terpikirkan untuk dipatenkan, karena kecenderungan para dosen (peneliti) yang berorientasi jangka pendek dengan mengejar kredit point semata.

bacajuga

Dosen dan Mahasiswa dari Program Studi PTIK Unimed Medan Latih Santri   

Untuk itulah USM Indonesia memberikan kesempatan kepada para dosennya mengikuti seminar, pelatihan mengenai paten dan motivasi dari institusi dengan para dosen demi mengembangkan kreatifitas dalam melakukan penelitian, sosialisasi tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI), khususnya mengenai paten dari
Dirjen HKI.

“Kampanye pentingnya penggunaan paten untuk melindungi hak cipta harus segera dimasyarakatkan agar tidak terjadi pencurian kekayaan intelektual,” katanya.

Menyikapi itu, USM Indonesia menggelar Sosialisasi Program Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan. Sosialisasi digelar di Ign Washington Purba Hall, Senin (17/12/2018) itu membahas HKI, jurnal, publikasi dan perizinan peneliti asing.

Tampil sebagai narasumber Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristekdikti Dr Sadjuga, dan Kepala Seksi Jurnal Ilmiah Nasional Yoga Dwi Arianda.

Wakil Rektor IV Rinawati Sembiring S.SiT, MKes ketika membuka sosialisasi itu berharap wawasan dosen USM Indonesia bertambah dan ada progres positif di kampus itu.

Diungkapkannya, sejak pertemuan Oktober lalu dengan pihak Dikti, beberapa dosen USM Indonesia sudah diberikan hak paten.

“Dalam kegiatan ini kami harapkan akan ada karya dosen yang bisa digunakan. Masih banyak ketertinggalan sehingga perlu strategi agar lebih maju dan cepat lagi,” ujarnya.

Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristekdikti Dr Sadjuga dalam paparannya menyebutkan sumber daya alam Indonesia yang melimpah yang jadi penopang ekonomi, suatu saat akan menipis dan habis.

“Yang tidak akan habis itu kekayaan intelektual yang ada di kepala masing-masing. Inovasi itu tidak akan habis,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, kekayaan alam harus diubah menjadi kekayaan intelektual.

Dijelaskannya, dibanding negara lain, daya saing Indonesia berada di rangking 45 dari 140 negara. Daya saing itu, kata Dr Sadjuga, berkaitan dengan inovasi.

Diakuinya, dana riset dan pengembangan sangat rendah sehingga inovasi dibeli dari luar. Paten internasional juga rendah, sehingga suatu saat Indonesia diharapkan jangan import.

Sadjuga menuturkan, paten di perguruan tinggi Pulau Jawa dan non Jawa meningkat. Untuk itu, dia berharap dosen USM Indonesia akan banyak lagi untuk kejar paten. Apalagi kekayaan intelektual yang meliputi paten, merk dagang, disain industri itu sebenarnya didominasi Asia.

Kemenristekdikti, ungkap Sadjuga, khususnya direktorat yang berkaitan dengan paten, ada penguatan Sentra Kekayaan Intelektual. Disebutkannya, sentra itu melayani pelatihan, penulisan draft paten, pendaftaran paten.
“Sentra paten membantu dosen dan mahasisa dalam menulis dokumen paten,” ucapnya.

Dia mengingatkan, untuk menghasilkan sesuatu yang sampai ke market, prosesnya sangat panjang. Menurutnya paten yang bagus pastinya didahului oleh kegagalan teknis. (gusti/red)

Previous Post

FH UMA Ajak Mahasiswa dan Pelajar Cintai Alquran

Next Post

Natal TIME Multismart Pererat Tali Kekeluargaan

Related Posts

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Cyber

Copyright © 2024 Pewarta.Co All Right Reserved | PT. Zaki Angkasa Hamdani

No Result
View All Result
  • Home
  • Medan
  • Politik
  • Sumut
    • Asahan
    • Tapanuli Utara
    • Batubara
  • RIAU
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Sport
  • Selebrity
  • Pendidikan
  • Polisi Kita

Copyright © 2024 Pewarta.Co All Right Reserved | PT. Zaki Angkasa Hamdani