Medan (pewarta.co) – Tim gabungan Jahtanras Polda Sumut dan Polda kepulauan Riau kembali mengamankan dua anggota sindikat pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Kota Batam.
Kedua tersangka berinisial R alias S dan J alias Metal terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan ketika dibekuk petugas pada Minggu, (27/8/2017).
Sebelum ditangkap, komplotan ini telah sukses menggondol uang miliaran rupiah dari hasil membobol ATM di berbagai provinsi di Indonesia.
Kasubdit III Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu mengatakan kedua pelaku merupakan jaringan Regar Botak yang lebih dulu ditangkap, “ya, mereka ini bagian dari komplotan yang sebelumnya ditangkap,” ujar Faisal Napitupulu, Senin, (28/8/2017).
Dijelaskan Faisal, sebelum beraksi, komplotan ini terlebih dahulu merancanakan perampokan sedemikian rupa. “Siregar Botak merupakan sosok penjahat yang memiliki keahlian membaca situasi saat melakukan aksinya,” jelas Faisal.
Selain itu, ia menambahakan, Siregar Botak juga disebut – sebut memiliki kemampuan untuk menerawang. “Jadi, berdasarkan penerawangan itu, para tersangka selanjutnya merencanakan perampokan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, diungkapkan Faisal, para pelaku ini sempat menantang polisi dengan mempelototi kamera pengawas di ATM saat terakhir kali beraksi. “Sewaktu beraksi di Tanjungbalai, komplotan ini bahkan berani menantang polisi untuk memburu mereka dengan cara mempelototi kamera pengawas,” ungkap alumnus Akpol tahun 1999 ini.
Informasi sebelumnya, penangkapan pelaku ini berdasarkan tindak lanjut dari aksi perampokan mesin ATM Bank BRI Syariah yang terjadi di Jalan Sudirman, Tebingtinggi pada Senin, (16/6/2017) lalu.
Menyelidiki kasus tersebut, akhirnya polisi berhasil menangkap Tunggul Sihombing (43) pada, Kamis (17/8/2017) di Desa Panombeaian, Kecamatan Panei, Simalungun. Polisi yang melakukan pengembangan akhirnya menangkap 5 tersangka dari Kota Makassar Provinsi Sulawasi Selatan pada Minggu, (20/8/2017) pekan lalu. (red)