Medan ( Pewarta.co) – Anggota DPRD Kota Medan Drs Godfried E Lubis meminta kepada Dinas PU Medan untuk membongkar bangunan yang berada di atas parit di Jalan Air Bersih, Kelurahan Sudirejo I (satu), Kecamatan Medan Kota, Medan. Pasalnya, berdasarkan informasi dari warga yang bermukim di lokasi itu, adanya bangunan di atas parit mengakibatkan tumpatnya saluran sekunder di Jalan Air Bersih.
“Dinas PU Kota Medan kita minta segera membongkar bangunan yang dibangun di atas parit, karena penyebab utama terjadinya banjir. Akibat bangunan itu membuat tumpukan sampah di dalam parit sulit dibersihkan karena tertutup bangunan yang berdiri di atas parit. Bencana banjir di wilayah itu sudah lama berlangsung,” kata Godfried, Sabtu (21/4/2018) di Medan.
Politisi Gerindera Medan ini mengatakan, sejatinya bangunan yang kokoh berdiri di atas parit tersebut harus segera dibongkar dan dibersihkan, karena menyebabkan aliran air dari Jalan Air Bersih menuju parit yang di Jalan Sisingamangaraja tersumbat.
“Kita harapkan pihak PU Binamarga Kota Medan, pihak Kecamatan Medan Kota dan Kelurahan segera bertindak membongkar bangunan di atas parit tersebut dengan alat berat sekaligus menormalisasi aliran air di parit tersebut,” terang Godfried.
Sebelumnya, ratusan warga Lingkungan VI, Jalan Air Bersih, Kelurahan Sudirejo I, Kecamatan Medan Kota, meminta perhatian Walikota Medan, Drs. H. T. Dzulmi Eldin S MSi, agar mengerahkan jajaran terkait mengatasi masalah banjir yang rutin terjadi di kawasan tersebut.
Menurut Zul Marbun, seorang warga, banjir yang kerap terjadi di lingkungan yang didiami ratusan Kepala Keluarga (KK) tersebut disebabkan adanya penyempitan dan tumpatnya saluran sekunder, tepatnya di bawah bangunan usaha panglong Hiras di Jalan Air Bersih simpang Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan.
“Kalau hujan, sebentar saja Lingkungan VI sudah digenangi air parit setinggi setengah meter,” kata Zul Marbun yang juga Pengurus Harian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumut, Jumat (20/4/18) kemarin.
Banjir makin meninggi akhir-akhir ini menyusul hanyutnya sampah-sampah yang dibuang oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab di hulu parit dari kawasan Halan Saudara dan Jalan Kemiri, Simpang Limun Medan.
Dijelaskan Zul Marbun, warga sudah sering melakukan pembersihan parit yang dikomandoi langsung oleh Kepala Lingkungan setempat, namun banjir tetap saja terjadi karena banyaknya sampah yang hanyut dari hulu parit.
Akibat banjir, selain merusak perabotan rumah, juga mendatangkan berbagai macam penyakit seperti diare dan kulit gatal-gatal. Selain itu, banjir juga menimbulkan bau busuk serta jalan lingkungan yang berlapis lumpur hitam.
Agar tidak terus-menerus mengancam kehidupan warga di sana, Zul Marbun berharap kiranya Walikota Medan dapat mengerahkan alat berat milik Pemko Medan untuk membersihkan parit. (Dik/red)