Brandan (pewarta.co) – Komandan Batalyon Infanteri-8 Marinir (Danyonif-8 Mar) Letkol Mar Sudrajat Suhana Putra SE MTr. Hanla serta Wadan Yonif-8 Marinir Mayor Mar Yoppie Febrian Tanjung, yang baru 1 bulan naik jabatan dari Pasi Ops Yonif-8 Mar, diserang pasukannya sendiri.
Sepasukan prajurit yang sejatinya dikenal sangat patuh dan loyal pada pimpinan, justru menyerang komandannya dan merusak fasilitas markas, kamis (19/10/2017).
Informasi dihimpun, kejadian bermula dari kemarahan prajurit atas kematian Praka Mar Joko Suwito NTP. 111811 anggota Yonif-8 Mar dalam melaksanakan tugas latihan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Korban dehidrasi dikarenakan medan yang berat serta cuaca yang sangat panas.
Diketahui, dehidrasi berat juga dialami Kopda Mar Darianto Mar 103, Praka Mar Didi Sugeng 111, namun keduanya dikabarkan sudah mulai membaik.
Sedangkan Praka Joko Suwito 111, korban sempat diberi pertolongan oleh team medis Tonkes Yonif -8 Mar. Akan tetapi karena medan latihan yang tidak terjangkau dengan ambulan, akhirnya korban tidak terselamatkan.
Korban sendiri sudah semayamkan di rumah duka, Jalan Klambir 5 Hamparan Perak, Deliserdang untuk kemudian dimakamkan di TPU Bulu Cina, Hamparan Perak sebelum sholat dzuhur.
Sampai saat ini belum diketahui dari mana asal provokasi yang , menyebabkan seluruh prajurit tamtama secara tiba-tiba melakukan penyerangan langsung ke rumah dinas Danyon dan Wadanyon. Massa Marinir yang marah ini meminta pertanggungjawaban atas kejadian maut di lokasi latihan.
Bukan hanya melukai komandan mereka, penyerangan tersebut juga merusak sejumlah fasiltas yang ada di dalam markas marinir tersebut, juga kendaraan dinas baik roda dua mau pun roda empat dirusak bahkan ada yang dibakar.
Ketika dikonfirmasi, Pasi Intel Yonif-8 Marinir, Kapten Tri tidak dapat membantah kejadian tersebut. “Waduh, kalau abang sudah dapat realitanya dan foto-fotonya, apa lagi mau dibilang bang?” jawabnya dalam konfirmasi
Sementara Kadispen Lantamal I Mayor Laut (KH) Sahala Sinaga S.sos yang dihubungi via Whatsapp mengaku tidak mengetahui adanya kejadian penyerangan ini. Hanya saja yang dia ketahui, ada prajurit yang meninggal akibat dehidrasi dalam melakukan kegiatan. “Itu saja yang kita tahu bang,” katanya. (red)