Batubara (Pewarta.co) – Bupati Batubara Ir H Zahir MAP yang merupakan Bupati pertamakali menghadiri kegiatan MTQ di tingkat kecamatan mengajak warga yang hadir agar selalu berfikir positif. Ini dimaksudkan agar dapat terhindar dari hal-hal negatif serta hal-hal yang tidak diinginkan.
Demikian ajakan Bupati pada pembukaan MTQ dan Festival Nasyid tingkat Kec. Lima Puluh Pesisir tahun 2019, Jumat (01/02/2019) petang di halaman kantor Camat Lima Puluh Pesisir, di Desa Perupuk, Kec. Lima Puluh Pesisir.
Hadir pada acara tersebut pengurus Alwasliyah Propinsi Sumatera Utara H. Darius, SH.MH, Camat Lima Puluh Pesisir Lukman, SH , Kapolsek Lima Puluh AKP Jhoni Andries, Danramil 03 Lima Puluh Kapten Marpaung, Ka KUA Lima Puluh, Kades, dan Kepala Sekolah/Madrasah.
Pada pembukaan MTQ dan Festival yang diikuti 11 desa dari 13 desa di Kec. Lima Puluh Pesisir itu, Bupati juga menyinggung gelaran Pemilu 2019. Bupati meminta agar masyarakat Batubara jangan mudah terhasut dan jangan percaya informasi yang tidak jelas.
“Jangan mudah percaya informasi yang tidak jelas. Selidiki dahulu sebelum menerimanya,” pinta Bupati.
Bupati berharap masyarakat Batubara harus kompak. Sebagaimana telah diketahui Presiden telah mengeluarkan keputusan pengangkatan guru K2 menjadi P3K yang menerima gaji sama dengan guru ASN hanya saja tidak punya hak pensiun.
Dikatakan Zahir, pemimpin harus mampu menyelesaikan permasalahan atau konflik.
Sebagai contoh disebutkan Bupati, Pemkab Batubara telah mengutus H. Darius, SH. MH untuk menyelesaikan masalah hukum 6 nelayan warga Batubara di negara tetangga.
“Saya sudah tugaskan Darius untuk menyelesaikan masalah 6 nelayan yang ditahan di Malaysia akibat terombang-ambing di laut usai dirampok,” jelas Zahir membuktikan pemimpin harus mampu menyelesaikan konflik.
“Tadi saya sudah diberitahu Darius bahwa 6 nelayan tersebut dalam proses pulang ke tanah air. Sekarang sedang diurus seluruh dokumen yang diperlukan,”terang Zahir yang mendapat aplaus gemuruh dari warga.
Ditambahkan Bupati, kedepan ini seluruh warga Batubara yang bermasalah dengan hukum di luar negeri akan dilakukan pembelaan dan penjemputan.
“Itu sudah merupakan tugas pemerintah. Sebelumnya sudah 2 kali warga yang bermasalah kita jemput dari negara tetangga,” tuturnya.
Menyinggung kegiatan MTQ dan Festival Nasyid yang digelar Kecamatan Lima Puluh Pesisir diingatkan Bupati agar tidak terjadi persaingan.
Ini bukan persaingan namun suatu perlombaan dengan menjunjung tinggi norma-norma keagamaan.
“Silahkan berlomba tapi jangan sampai antar kades kelak terjadi ketidaksenangan,” pungkas Bupati.
Sebelum peresmian pembukaan MTQ dan festival Nasyid yang ditandai dengan pemukulan beduq, masyarakat Kecamatan Lima Puluh memberi upah-upah kepada Zahir.
Demikian pula melepas Bupati dan rombongan yang akan meninggalkan acara, digelar atraksi pencak silat dari MTs Kedai Sianam. (yudikam/red)