Medan (pewarta.co) – Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus (diduga) bunuh diri dengan sayat urat nadi di kos-kosan Jalan Sei Padang, Gang Pribadi III, Medan, meninggalkan surat wasiat.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Maringan Simanjuntak, mengatakan selain surat wasiat, polisi juga menemukan pisau kater (cutter) di TKP. “Selain pisau karter kita juga mengamankan barang pribadi korban, serta surat yang diduga ditulis korban,” kata Maringan, Sabtu (29/2/2020).
AKBP Maringan Simanjuntak kemudian menunjukkan isi surat wasiat yang ditemukan di dekat jasad korban. “Ada petunjuk bahwa yang bersangkutan meninggalkan surat dengan isi, “Jangan sesali kematian ku’,” tambahnya.
Namun, lanjutnya, polisi masih menyelidiki apakah itu benar tulisan korban, atau bukan.
“Ini akan kita olah, apakah ini tulisan korban apa bukan. Yang pasti, diduga korban bunuh diri karena di TKP ditemukan pisau kater dan di tubuh korban ada satu luka bekas sayatan di lengan kiri yang dalam, yang menyebabkan korban kehabisan darah,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan KTP yang ditemukan di dompet, korban diketahui bernama Anggun Muharom (30), warga Huta III Karang Keri, Desa Silampuyang, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Informasi yang dihimpun dari TKP menyebutkan, kejadian ini terungkap saat teman korban datang ke kamar kos korban. Ia pun terkejut melihat genangan darah mengalir dari dalam kamar hingga ke pintu. Namun kondisi pintu terkunci dari dalam.
Karena berkali-kali dipanggil tak ada sahutan, teman korban tersebut kemudian memasukkan tangannya yang memegang kamera melalui jendela ke dalam kamar. Ia curiga ada yang tak beres. Teman korban itu kemudian mengambil sejumlah foto. Saat dilihat, ia pun terkejut karena korban tewas bersimbah darah.
Kejadian tersebut langsung diberitahukan kepada penghuni kos dan penjaga kos, lalu diteruskan ke kepala lingkungan (kepling) dan polisi. Tak lama kemudian petugas Polsek Sunggal dan Tim Inafis Polrestabes Medan datang ke lokasi.
Setelah melakukan olah TKP, jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan, sedangkan sejumlah saksi dibawa ke Mapolsek Sunggal untuk dimintai keterangan. “Sejak tinggal di sini, korban sangat tertutup,” kata seorang penghuni kos, Wanda Nainggolan. (Ded/red)