MEDAN (pewarta.co) – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahamayadi membuka secara resmi perhelatan tahunan Festival Danau Toba ke 7 tahun 2019. Bertempat di Open Stage Parapat, Senin (9/12). Dalam acara tersebut turut dihadiri Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua BODT, Bupati Simalungun JR Saragih, Walikota Pematang Siantar Herfiansyah, Kadisbudpar Sumut Ria Nofida Telaumbanua, Kapolres Simalungun, Dandim Simalungun, Ketua MPC PP Simalungun Elkananda Shah, para Kadis Kab/kota, Tokoh masyarakat, tokoh agama dan undangan lainnya.
Gubsu Edy Rahmayadi dalam sambutannya memyampaikan, bahwa orang masih rancu membedakan mana festival dan mana pesta. Kalau festival menurut Gubsu didalamnya sudah ada pesta namun kalau pesta belum tentu ada festival.
Gubsu juga menyatakan bahwa ada Danau yang begitu indah, yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain dan Danau itu ada di Sumatera Utara yaitu Danau Toba. Oleh karenanya banggalah menjadi warga sumut.
Ada 5 wilayah yang menjadi perioritas destinasi di Indonesua saat ini dan dari kelima wilayah tersebut yang menjadi super priority adalah Danau Toba.
” berbanggalah menjadi warga Sumut dan hendaklah FDT ini benar-benar menjadi festipal,” ujar Gubsu.
Edy Rahmayadi juga berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan di 8 Kabupaten/Kota yang ada disekitaran Danau Toba untuk tetap mejaga, mengawasi dan bertanggung jawab, agar danau toba tetap indah terlihat oleh wisatawan.
Sebelumnya dalam pidato singkatnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Ria Telaumbanua yang juga Ketua Panitia FDT tahun ini dimana festival ini digelar lebih meriah. Berbagai agenda acara yang menarik pun disiapkan. Pemecahan rekor MURI pemakaian Bulang Sulappei terbanyak adalah salah satu yang digelar untuk memeriahkan FDT, di Parapat, Simalungun.
Menurut Ria, festival kali ini mengusung tema “Inspiring Danau Toba”, yang bermakna, bagaimana seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat bisa bekerja sama, berinspirasi, membuat ide, buah pikiran, gerak hati, kreatifitas terhadap pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain pemecahan rekor MURI pemakaian Bulang Sulappei terbanyak, menurut Ria, ada banyak acara yang akan digelar untuk memeriahkan festival. Di antaranya, Lomba Ucok Butet, Koor Raksasa, Tari Kolosal Saoan, Tari Kolosal Multi Etnik, Pelepasan Balon dan Lampion, Hiburan Rakyat, Lomba Paduan Suara, Lomba Solubolon, Lomba Fotografi, Lomba Vokal Grup, Pameran UKM dan lainnya.
Tidak hanya kegiatan seni dan budaya saja. Ada agenda lomba lari 10K yang pesertanya tidak hanya berasal dari dalam negeri. Hal ini tentu akan meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Danau Toba pada saat FDT berlangsung.
“Dengan agenda-agenda FDT yang ada, kita harapkan wisatawan mancanegara meningkat jumlahnya, wisatawan domestik juga,” harapnya. (red)