Medan (pewarta.co) – Budaya tertib berlalu lintas masyarakat di Indonesia masih memprihatinkan. Berdasarkan data Korps Lalulintas Polri, angka kecelakaan sebanyak 105.374 kejadian dengan 22.939 jiwa meninggal dunia, atau rata-rata tiga orang meninggal setiap jam (data 2016).
Dilihat dari segi usia, korban didominasi usia 15-19 tahun (sebanyak 29.654 jiwa). Sementara, 36.541 orang (44,27 persen) pelaku kecelakaan lalu lintas tidak memiliki SIM. Terbanyak pelanggar lalu lintas adalah anak muda atau pelajar.
“Mereka memang bisa berkendara tapi secara mental, psikologis belum cukup dewasa untuk berinteraksi di jalanan. Sehingga menyebabkan banyak kecelakaan,” sebut Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Drs Royke Lumowa MM, pada acara Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Medan, Selasa (19/9/2017).
Demi menekan angka korban kecelakaan lalulintas, kata dia, Polri menggandeng kemendikbud untuk mendidik anak disiplin dasar berlalu lintas sejak dini.
Kurikulum Pendidikan
Korlantas sudah membuat kesepakatan bersama (MoU) dengan Kemendikbud untuk memasukkan pendidikan disiplin dasar berlalu lintas dalam kurikulum pendidikan.
“Melalui kurikulum yang dimasukkan ke dalam mata pelajaran PKn ini, guru-guru bisa membantu pelajar agar sadar berlalu lintas,” terangnya.
Melalui kesepakatan itu, diharapkan para guru PPKn dapat mengajarkan pendidikan keselamatan berlalu lintas kepada anak didik agar saat mereka dewasa nanti, menjadi pelopor tertib berlalu lintas. Dalam pelaksanaannya, guru dapat melibatkan polisi terdekat untuk berbagi pengetahuan terkait disiplin dasar berlalu lintas.
“Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan secara formal dan informal. Kegiatan formal meliputi menyediakan bahan agar keselamatan berlalu lintas di setiap tingkat pendidikan formal, melaksanakan MoU,” kata mantan Direktur Lalu Lintas Polda Sumut tersebut.
Sementara Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Poldasu, Kombes Raden Heru Prakoso menambahkan, sebagai implementasi di lapangan atas MoU itu, Ditlantas Poldasu telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Medan untuk menjadikan sekolah dasar di Medan sebagai pilot projeknya.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Hasan Basri menyampaikan apresiasi dan mendukung program Korlantas Polri.
“Pokoknya saya mengapresiasi dan mendukung apa saja yang menjadi program Korlantas Polri,” tandas Basri. (red)