Medan (pewarta.co) – Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengunjungi Mapolda Sumut, Selasa (4/7/2017). Tim BNPT dipimpin Direktur Perlindungan, Brigjen Pol Herwan Chaidir dan sejumlah personel BNPT lainnya.
Mereka hadir untuk memberikan bantuan kepada keluarga dari Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging dan kepada korban selamat, yaitu Brigadir Erbi Ginting.
“Tujuan kami ke mari untuk memberikan pemulihan kepada korban akibat terorisme. Kepada keluarga korban yang ditinggalkan jangan merasa berjalan sendirian dan diharapkan tetap menjalin silaturahmi walaupun korban (Martua Sigalingging) sudah tidak ada tapi tetap menjadi keluarga besar Polri,” kata Herwan.
Selain itu, mereka juga menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya personel polisi yang tengah menjalani tugas.
Dikatakan, BNPT pusat saat ini tengah menyiapkan langkah masif mengantisipasi secara dini penyebaran paham radikal melalui terbitan buku, sebagaimana temuan yang diungkap polisi dalam penggeledahan rumah salah seorang tersangka teror di Sumut.
Herwan dalam rombongannya juga turut didampingi Kasubbid Pemulihan korban BNPT Kolonel Rudi Widodo, perwakilan Tim Densus 88, AKBP Kurnia Wijaya menemui keluarga korban teror, Ipda Anumerta M.Sigalingging dan korban selamat Brigadir Erbi Ginting.
Herwan menyatakan, dalam upaya mengantisipasi penyebaran paham radikal yang melahirkan aksi teror di Indonesia, pihaknya masih menyusun sejumlah langkah yang dilakukan termasuk pemahaman radikal yang dibuat dalam terbitan buku untuk mendoktrin kader-kader baru berkedok agama.
“Nah, penyebaran pemahaman radikal yang salah satunya dimuat dalam terbitan buku juga menjadi salah satu hal yang kita antisipasi. Tentunya perlu dilakukan secara masif melibatkan instansi terkait lain untuk mengawasi maupun mensosialisasikan apa itu sebenarnya yang dikatakan sebagai Jihad,” tukasnya.
Saat ini, terangnya, pihaknya juga tengah berupaya mendeteksi penerbitan buku-buku serupa berhubungan doktrin pemahaman radikal di sejumlah daerah lain di Sumut, maupun di sejumlah kota lain yang dikhawatirkan masih diterbitkan untuk diedarkan secara terselubung.
“Kita juga perlu proses untuk menangani metode penyebaran paham radikal lewat buku itu. Tentunya kita masih berupaya mendeteksi adanya pnerbitan buku serupa didaerah dan kota lain. Kita imbau agar penerbitan buku-buku berbau paham radikal agar tidak lagi ada apabila dilakukan tanpa adanya pertimbangan maupun fatwah dari lembaga-lembaga yang berkaitan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu Direktur BNPT dan rombongan melakukan peninjauan langsung TKP kejadian teror serangan di mapolda Sumut yang menewaskan Ipda Anumerta M.Sigalingging.
Sementara itu, istri Martua Sigalingging, Mianna Manalu menyebutkan bila keluarga berkeinginan, salah seorang anak mereka dapat meneruskan perjuangan suaminya untuk menjadi personel kepolisian.
“Saya harap salah satu anak kami bisa diterima menjadi anggota kepolisian. Si James mengaku berminat jadi polisi meneruskan cita-cita bapaknya,” ucap ibu sembilan anak tersebut. (red)