Medan (pewarta.co) – Berkat pengamanan dari aparat kepolisian Polrestabes Medan dan Poldasu secara ketat, peringatan May Day (Hari Buruh) Sedunia yang berlangsung di Medan sejak pagi hingga sore berlangsung aman dan kondusif, Selasa (1/5/2018).
Dalam aksinya ribuan buruh menggelar aksi menuntut pemerintah peduli terhadap kesejahteraan buruh.
Ketua FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo kepada wartawan mengatakan, dalam aksi ini mereka mengusung tuntutan secara nasional dan daerah.
Tiga Tuntutan Rakyat/Buruh (Tritura Plus) menjadi tema utama. Pertama, turunkan harga beras, BBM, listrik, serta menuntut Pemerintah memberikan kepastian ketersediaan pangan dan energi.
Kedua, tolak upah murah, cabut PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan, jadikan 84 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
Ketiga, tolak Tenaga Kerja Asing (TKA) Tiongkok dan cabut Perpres Nomor 20 tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing. Plus hapus outsourcing dan pada 2019 pilih Presiden yang pro buruh.
“Untuk tuntutan daerah, kita minta agar Gubernur Sumut peduli akan kehidupan dan kesejahteraan kaum buruh,” terang Willy.
Sementara sore ini, arus lalu lintas di Kota Medan terlihat lebih lengang. Di kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro tidak terlihat adanya massa aksi yang berkumpul begitu juga dengan kantor Walikota Medan.
Sedangkan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol DR. H. Dadang Hartanto, SH, SIK, MSi mengatakan, aman dan kondusifnya peringatan May Day (hari buruh) di Kota Medan berkat dukungan dari lapisan masyarakat yang membantu Polri dalam menjalankan tugas pengamanan. (red)