Medan (pewarta.co) – Berdalih untuk kebutuhan sehari – hari, Riduanto Boang Manalu (38) penduduk Jalan Pintu Air IV Gang. Lingga Raya Nomor. 39 Kwla Bekala Medan Johor nekat mencuri Honda Vario plat BK 2568 ACQ milik Parulian Berutu (50) warga Jalan Gereja HKBP Nomor. 6 Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang.
Usai mencuri sepeda motor tersebut, ia pun langsung menjualnya kepada seseorang pria berinisial M yang tengah diburon petugas seharga 1,2 juta rupiah.
Informasi dihimpun di Mapolsek Medan Sunggal, Sabtu, (5/8/2017) menyebutkan, ikhwal pencurian itu terjadi saat pelaku yang sudah lama saling mengenal itu mengunjungi rumah korban.
“Jadi, pelaku datang ke rumah korban pada Selasa, (4/7/2017). Karena korban tidak menyahuti panggilan, Manalu langsung masuk ke teras rumah korban,” kata Kepala Kepolisian Sektor Medan Sunggal, Kompol Danile Marunduri S.IK didampingi Kanit Reskrim, Iptu Martua Manik.
Daniel menerangkan, saat memasuki teras, tersangka melihat sepeda motor korban dengan kunci kontaknya yang tergantung. “Tidak menyianyiakan peluang tersebut, pelaku yang diketahui tidak memiliki pekerjaan itu langsung mengeluarkan sepeda motor dari teras rumah korban,” terang mantan Kapolsek Delitua ini.
Namun saat itu, Daniel mengungkapkan, aksi pelaku diketahui tetangga korban dan sempat meneriakinya. “Karena diteriaki maling, pelaku langsung tancap gas meninggalkan lokasi dengan membawa sepeda motor hasil kejahatannya,” ungkap orang nomor satu di Mapolsek Sunggal ini.
Tidak terima kehilangan barang miliknya, korban langsung melaporkam peristiwa itu ke Mapolsek Sunggal. Petugas yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan. “Nah, berdasarkan keterangan tetangga korban yang memergoki aksi pelaku, petugas mengetahui identitasnya dan berhasil membekuk tersangka di kediamannya pada Rabu, (2/8/2017),” ujar alumnus Akpol tahun 2004 ini.
Imbas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHPidana dengam ancaman minimal lima tahun penjara.
Sementara itu, tersangka sendiri mengaku nekat mencuri sepeda motor karena tidak memiliki pekerjaan. “Keretanya aku jual. Uangnya untuk kebutuhan sehari – hari. Sebab, aku tidak memiliki pekerjaan,” kilahnya. (red)