Tapsel (Pewarta.co)- Siselasela kegiatan Safari Ramadan pertama menjadi kegiatan keagamaan perdana bagi Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga, sejak dilantik dan pimpin Tapsel untuk periode 2025-2030. yang dilaksanakan di Desa Silangkitang, Kecamatan Aek Bilah, Senin (10/3/2025) malam,disampaikan bahwa kondisi kemampuan keuangan daerah (KKD) Tapsel tahun 2025 sedang tidak baik-baik saja. Apalagi sejak pemerintah pusat menerapkan aturan efisiensi anggaran keuangan negara, yang berakibat pada dipotongnya dana transfer pusat ke Tapsel sekitar Rp 113 miliar.
“Akibat pemotongan tersebut, sebagian besar program pembangunan yang telah ditampung di APBD Tapsel tahun 2025 kini terpaksa dibatalkan. Anggarannya tidak ada lagi,” ungkap Rawi.
Ia mencontohkan, pembangunan atau lanjutan peningkatan jalan Simpang Biru ke Silangkitang yang tahun ini telah ditampung di APBD sebesar Rp 10 miliar dengan sumber pendanaan DAK fisik yang diperjuangkan Gus Irawan ketika masih anggota DPR RI. Namun setelah terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 tahun 2025, proyek fisik dana alokasi khusus ini terpaksa dibatalkan.
Tapi saat rasionalisasi APBD 2025 dilakukan, masyakat berharap ruas jalan ini mendapat perhatian pembangunan. Karena ia yakin, pendapatan daerah masih dapat ditingkatkan Bupati Tapsel Gus Irawan yang juga mantan anggota DPR RI.
Juga ceritakan, yang memperparah kondisi keuangan Pemkab Tapsel tahun ini sehingga pembangunan infrastruktur berkurang drastis adalah meningkatnya belanja pegawai sekitar Rp 200 miliar. Sehingga untuk belanja pegawai saja, tahun ini APBD Tapsel harus menampung Rp 739 miliar. Hal itu terjadi karena tidak selektifnya pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari tahun 2021 sampai 2024.
Pegawai Negeri Sipil (PNS/ASN) Tapsel sesungguhnya relatif sudah memadai, tetapi pemerintahan bupati periode yang lalu masih mengangkat ribuan orang PPPK. Ditambah lagi CPNS, THL serta TKS. Sehingga uang daerah banyak tergerus untuk menggajinya dan anggaran pembangunan jadi berkurang. Karena pertambahan jumlah belanja pegawai itu tak diimbangi pertambahan pendapatan daerah, maka kondisi keuangan Tapsel tahun ini menjadi sulit.(Rts/red)